LIKUPANG, bisniswisata.co.id: Destinasi wisata Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Perhatian itu, setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan, Likupang, pada awal Juli 2019. Bahkan kawasan Likupang akan dikembangkan sebagai Bali baru.
Karenanya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun infrastruktur pendukung di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini, dengan menyiapkan anggaran pengerjaan proyek akses serta pendukunganya. Secara keseluruhan, anggaran penataan Likupang sebesar Rp 499,8 miliar atau meningkat dua kali lipat dari anggaran tahun 2019 sebesar Rp 250,35 miliar.
“Beberapa pekerjaan ini, merupakan lanjutan pada 2019. Ini seperti pelebaran jalan menuju standar pada ruas Jalan Girian (Bitung)-Likupang (tahap 2) sepanjang lima kilometer dari total 38.4 kilometer keseluruhan,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (3/11/2019).
Dilanjutkan, sebelumnya ruas Jalan Girian (Bitung)-Likupang tahap satu telah dikerjakan sepanjang 7,9 kilometer. Sebelumnya preservasi Jalan Girian (Bitung)-Likupang juga sudah dikerjakan sepanjang 37 kilometer serta penggantian Jembatan Marinsow dengan panjang 13 meter dan lebar tujuh meter.
Juga dukungan Sumber Daya Air (SDA) meliputi pembangunan embung sebagai tampungan air dengan kapasitas 400 meter kubik dan sumur bor dengan kedalaman 120 meter. “Ini untuk mendukung penyediaan air baku di Desa Kinunang, Desa Pulisan, dan Desa Marinsow. Saat ini pekerjaannya berada pada tahap survei lokasi,” ujar Basuki.
Selain itu, pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Sungai Likupang sepanjang satu kilometer dan peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga dilakukan. Dengan begitu dapat menjangkau di Desa Winuri, Desa Wineru, dan Desa Maen, sambungnya.
Kepala Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menambahkan Likupang merupakan satu dari lima destinasi prioritas dalam agenda pembangunan pariwisata. Empat destinasi lain yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Objek wisata yang siap ditata di Likupang adalah Pantai Paal yang terletak di Desa Marinsow, 44 kilometer dari Bandara Sam Ratulangi.
“Pantai Paal ini sudah ada desainnya dan kami upayakan untuk mengusung kearifan lokal. Keindahan panorama Pantai Paal perlu didukung fasilitas penunjang, seperti lahan parkir dan prasarana air bersih. Juga jalan akses akan diperbaiki untuk memudahkan wisatawan ke objek wisata yang sarat pasir putih,” ucapnya.
Likupang memiliki obyek wisata bahari seperti Pantai Pulisan, Pantai Paal dan Ekowisata Bahoi. Pengunjung lainnya, Noor menyebut obyek-obyek wisata di Likupang bagus dan keren, tetapi masih jarang didengar tentang keindahannya. Bahkan panorama bawah laut dan pantai di Likupang sangat menjanjikan untuk dinikmati.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sulawesi Utara tahun 2018 berjumlah 122.101 wisatawan atau tumbuh 53 persen dibandingkan tahun 2017. Tusris asing dari China mendominasi kunjungan wisata selain wisatawan dari Jerman, Amerika Serikat, Singapura, dan Australia.
Di sisi lain, sektor pariwisata di Minahasa Utara menyumbangkan 1,72 persen dari total Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Minahasa Utara. Di Minahasa Utara pada tahun 2018 berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara terdapat empat hotel berbintang, 17 hotel non bintang, dan 65 restoran. (ndy)