Menerawang Wisata Kuliner Khas Minang

PADANG, bisniswisata.co.id: Kemanapun Anda bepergian ke berbagai provinsi di Indonesia, hampir bisa dipastikan Anda dapat menjumpai rumah makan atau warung penjaja nasi padang. Harus diakui, makanan khas Minang adalah salah satu kuliner daerah yang paling ekspansif di Tanah Air.

Namun, jika sedang berkunjung ke Padang, rugi rasanya jika Anda tidak mencicipi kuliner Minang selain nasi padang. Pasalnya, Ibu Kota Sumatra Barat itu juga memiliki berbagai sajian menarik, yang tidak sepopuler nasi padang di luar daerah.

Seperti dilansir laman Bisnis.com, Rabu (02/05/2018), berbagai destinasi kuliner populer yang banyak direkomendasikan di Padang. Apa sajakah destinasi kuliner khas Minang?

#. Soto Garuda

Restoran Soto Garuda berlokasi di Jalan S. Parman bilangan Lolong Belanti, Padang Utara. Di kalangan warga Padang, restoran yang setiap harinya buka dari pukul 8 pagi ini populer dijadikan jujugan sarapan warga setempat. Sesuai namanya, restoran ini memiliki menu andalan soto padang. Menu ini juga merupakan sajian wajib coba saat berkunjung ke Padang. Berbeda dengan soto betawi, soto madura, atau soto lamongan yang terkenal di Pulau Jawa, soto padang memiliki penampakan kuah yang bening.

Namun, jangan salah, meskipun kuahnya terlihat bening, cita rasa soto padang jauh lebih spicy ketimbang kebanyakan soto di Jawa. Aroma rempah-rempah khas Minang begitu kuat dan menyeruak dari kuah soto ini.

Wilda Rahma, pemilik restoran Soto Garuda, mengatakan rumah makan tersebut sudah buka sejak 1976. Jadi, bisa dibilang restoran tersebut cukup legendaris dan saat ini sudah memiliki tiga cabang di seluruh Kota Padang.

Soto padang terdiri atas kuah dengan aroma rempah yang menyengat dan rasa sangat gurih, dengan pelengkap daging yang dipotong kotak-kotak kecil, irisan paru goreng nan renyah, irisan kentang, serta bihun yang lembut.

Setiap harinya, restoran ini menghabiskan lebih dari 40 kg daging sapi yang didatangkan dari Padang Panjang khusus untuk menu soto. Kuah kaldunya memiliki rasa yang khas yang memadukan cita rasa gurih dan spicy.

Selain soto, menu unik yang juga banyak digemari di restoran ini adalah tahu kentang khas Padang. Sajian ini memiliki komposisi yang sangat sederhana yaitu berupa irisan tahu goreng dan kentang rebus yang disiram dengan bumbu kacang mirip gado-gado, serta disajikan dengan emping.

Namun, bumbu kacang yang digunakan berbeda dengan cita rasa ala Jawa yang cenderung manis dan gurih. Bumbu kacang di Padang terasa lebih berempah dan memiliki cita rasa gurih, asin, dan sedikit pedas.

#. Pondok Ikan Bakar Khatib Sulaiman

Masih di daerah Lolong Belati, Padang Utara, ada satu restoran seafood yang tampak selalu penuh dikerubuti pengunjung. Bahkan, antrean dan parkiran rumah makan pinggir pantai ini selalu membeludak setiap harinya.

Warga setempat mengatakan antrean panjang di Pondok Ikan Bakar Khatib Sulaiman akan semakin parah saat akhir pekan dan musim buka puasa selama Ramadan. Sehingga, restoran ini menyediakan tenda tambahan untuk mengakomodasi tamu yang berdatangan.

Sebenarnya, restoran ini menyajikan berbagai hasil laut yang diolah dan disajikan dengan satu jenis bumbu. Namun, bumbu itulah yang justru banyak dicari para penikmat kuliner. Mereka menyebutnya sebagai saus padang.

Saus padang yang digunakan untuk olahan berbagai makanan laut di restoran ini memiliki aroma bakaran (barbecue) yang menggugah selera. Rasanya gurih dengan sedikit sentuhan manis, tetapi tidak terlalu menyebarkan aroma rempah yang kuat.

Saus khas tersebut digunakan untuk membumbui aneka ikan laut, udang, lobster, cumi-cumi, kerang, dan kepiting yang dijamin kesegarannya. “Orang yang tidak suka makan ikan, setelah makan di sini pasti akan langsung jatuh cinta dengan seafood,” kata Anggun, salah seorang pengunjung asal Jakarta di restoran tersebut.

#. Teh Talua Mak Etek

Jika Anda adalah penyuka teh tarik, Anda pasti juga akan jatuh hati pada minuman khas Padang ini, yaitu; teh talua. Minuman ini begitu populer di Bumi Minang, dan mudah dijumpai di hampir setiap warung.

Namun, salah satu yang paling terkenal adalah Teh Talua Mak Etek yang berlokasi di Jalan Raya Padang—Indarung. Teh yang sering dijuluki sebagai capuccino-nya Padang ini memiliki tekstur yang kental, rasa yang khas, serta banyak khasiat.

Keunikan teh ini teletak pada cara pembuatannya. Bahan yang dipilih adalah kuning telur ayam kampung asli yang dikocok dengan gula menggunakan pegas atau lidi selama 15 menit hingga warnanya pucat, teksturnya mengental, dan aroma amisnya hilang.

Ada yang bilang untuk membuat teh talua yang ideal, jumlah kocokan kuning telur harus sebanyak 300 kali agar teksturnya berubah menjadi seperti krim. Namun, ada juga yang menyakini bahwa semakin lama dikocok, adonan telur akan semakin nikmat digunakan sebagai campuran teh.

Salah satu indikator telur kocok yang siap digunakan untuk teh talua adalah tidak akan tumpah meskipun dijungkirbalikkan. Setelah dikocok cukup lama, kuning telur dan gula lantas adonan tersebut disiram dengan teh panas yang telah didiamkan selama 30 detik.

Untuk menambah cita rasa, campuran teh dan telur kocok tersebut ditambahkan dengan susu kental manis. Dijamin, rasa dan aroma amis dari telur sirna dan yang tersisa hanyalah segelas minuman hangat yang khas dan membuat ketagihan.

#. Lamun Ombak

Banyak orang yang berkunjung ke Padang untuk pertama kalinya, dan sengaja mengunjungi restoran penjual nasi padang untuk merasakan bagaimana rasa nasi padang asli di kota asalnya dengan nasi padang yang banyak dijumpai di kota-kota lain.

Padahal, warga lokal menyebut nasi padang sebagai ‘masakan nusantara’. Nah, jika Anda tertarik mencicipi masakan nusantara di Padang, cobalah mengunjungi restoran Lamun Ombak yang merupakan penjaja masakan khas Minang paling terkenal di Kota Padang.

Restoran yang berlokasi di bilangan Ulak Karang, Padang itu merupakan salah satu rumah makan legendaris yang menyajikan masakan Minang seperti rendang, gulai ikan, ikan asam padeh, gulai otak, gulai hati ampela, udang balado, paru goreng, dan lain sebagainya.

Ciri khas dari masakan di restoran ini adalah aroma dan rasa bumbu khas Minang yang begitu tajam, berbeda dengan kebanyakan makanan yang dijual di warung/restoran nasi padang di daerah lain.

Cara penyajian di restoran ini juga cukup unik. Pelayan akan menghidangkan banyak makanan sekaligus yang dibagi ke dalam tumpukan piring yang langsung diantarkan ke meja tamu. Jika Anda kurang menyukai rasa spicy, restoran ini juga menyajikan gado-gadi atau ayam goreng khas Padang. (BIS)

Endy Poerwanto