Peserta tour berfoto bersama dengan Kathy, Kabag Publikasi Nusantara dan Pengelolaan Media, Kementerian Pariwisata ( jilbab merah).
BATANG, bisniswisata.co.id: Nama Kabupaten Batang kalah populer dengan Pekalongan sebagai sentra batik. Tapi siapa sangka kalau kabupaten yang letaknya disebelah Timur Pekalongan ini punya sedikitnya 20 tempat wisata di Batang yang terbaru yang Indah.
Kondisi wilayah Kabupaten Batang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan, menjadikan Kabupaten Batang berpotensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agribisnis.
Ibukota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu.
Batas-batas wilayahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Posisi wilayah Kabupaten Batang berada pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur Pantura memungkinkan berkembangnya kawasan tersebut cukup prospektif di sektor jasa dan transportasi.
Meski di jalur Pantura, kota Batang belum populer menjadi tujuan wisata terutama saat mudik Lebaran. Padahal mulai dari wisata alam, religi, sejarah hingga budayanya menarik untuk di jelajahi lebih dalam.
Dengan potensi wisatanya yang beragam agaknya Lebaran tahun ini mereka yang merencanakan perjalanan mudik maupun liburan keluarga bisa mampir dan menginap di kota ini dengan keluarga, pasangan, teman dan sahabat, tentunya akan menambah asyik liburan di Batang
Pagi ini bersama rombongan bagian Publikasi Nusantara dan Pengelolaan Media, Kementerian Pariwisata kami menuju Kabupaten Batang dengan menumpang kereta wisata Toraja dari stasiun Gambir, Jakarta atas undangan Bupati Batang, Wihaji dan Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan Olahraga.
Sebagai penumpang VIP, setiap peserta memakai nametag dan menunggu keberangkatan di ruang khusus. Tepat jam 7.00 pagi barulah kereta berangkat dari jalur 4. Gerbongnya di bagian belakang sendiri dan dua orang pramugara serta satu pramugari menyambut di pintu gerbong bertuliskan nama Toraja di badannya.
Nama Toraja sebagai salah satu destinasi wisata populer dipakai PT Kereta Api Indonesia untuk wisatawan dan masyarakat sebagai transportasi alternatif saat traveling maupun melakukan kegiatan meeting incentive conference and exhibition ( MICE).
Susuan ruang dalam kereta Wisata berupa ruang utama yang bisa di gunakan untuk ruang meeting, ruang bercengkrama bersama keluarga, atau ruang tamu, Ruang VVIP, Toilet, Minibar, Bagasi, dan ruang operator.
Begitu masuk gerbong peserta tour mondar mandir dan sibuk dengan camera handphone masing-masing. Rupanya kapasitas tempat duduknya ada 22 orang. Untuk ruang utama kapasitasnya 16 orang dan di ruangan VVIP kapasitasnya untuk 6 orang.
Interior kereta ini kental dengan nuansa budaya Toraja. Didesain secara cantik dan apik dengan bubuhan ukiran serta lukisan yang bernuansakan budaya Toraja di ruangan VVIP. Fasilitas lainnya ada Mini Bar, kamar mandi (toilet), Audio/Video dan pendingin ruangan (AC) tersedia di dalam kereta ini.
Gerbong kereta api khusus, yang didesain untuk perjalanan dinas dan wisata ini digandeng dengan rangkaian kereta api Argo Muria jurusan Gambir-Semarang, kereta reguler biasa. Diluncurkan tahun 2013 yang lalu, PT KAI memiliki lima buah gerbong wisata, yang diberi nama Toraja, Bali, Nusantara, Jawa, dan Sumatera.
Gerbong ini memiliki fasilitas layanan karaoke yang memiliki banyak pilihan lagu. Layaknya rumah pribadi, Gerbong Toraja juga memiliki fasilitas ruang santai dilengkapi dengan sofa dan bantal.
Terbayang dong betapa hebohnya 15 peserta dari berbagai media yang asyik bernyanyi sepanjang perjalanan.Asyiknya lagi bisa membayangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Jokowi, para menteri, seleb dan pengusaha papan atas juga sudah pernah memanfaatkan ruang VVIP yang sekaligus berfungsi sebagai meeting room tempat saya duduk saat ini.
Menikmati perjalanan dengan kereta api selama lima jam membuat sebagian anggota rombongan kami bisa nyaman melanjutkan tidur. Maklum rata-rata anggota rombongan berangkat subuh dari rumah masing-masing.
Transit di stasiun Cirebon dengan bangunan vintage membuat saya makin penasaran bahwa rupanya di jawa tengah ada sebuah kabupaten yang bernama Batang. Rasa penasaran harus dipendam karena masih dua jam ke depan baru tiba dari total lima jam perjalanan.