GORONTALO, bisniswisata.co.id: Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Bandar Udara (Bandara) Djalaludin Gorontalo kembali beroperasi setelah ditutup akibat tergelincirnya pesawat Lion Air di bahu landasan pacu.
Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo Power Sihaloho Rabu dini hari mengatakan mulai pukul 05.00 WITA, aktivitas bandara normal setelah pesawat Lion Air berhasil dievakuasi.
“Dengan demikian, kita akan kembali membuka bandara untuk melaksanakan transportasi udara, dari dan ke Gorontalo dimulai pada pukul 05.00 WITA,” ujarnya di Gorontalo, Rabu (02/05/2018)
Ia menjelaskan, dengan normalnya aktivitas bandara, 24 penerbangan yang berangkat dan tiba dari bandara Djalaludin Gorontalo dapat beroperasi lagi. “Setelah evakuasi, kita berharap pesawat segera dipindahkan dari bandara karena memakan tempat dan tidak baik jika terlalu lama berada di sini,” katanya.
Bandara Djalaludin sempat ditutup selama 16 jam dan diperpanjang menjadi dua hari karena masih menunggu pemeriksaan dan evakuasi pesawat Lion Air yang terpelosok sehingga mengganggu pesawat yang mau landing maupun take off.
Otoritas bandar udara (notam), menyatakan penutupan operasional Bandar Udara Djalaludin Gorontalo hingga pukul 07.00 WITA, Senin (30/ 4/2018) membuat beberapa penerbangan mengalami pembatalan (cancel flight).
Sejumlah penerbangan yang mengalami pembatalan yakni Batik Air nomor ID 6242 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang (CGK) ke Gorontalo, Batik Air nomor ID 6243 dari Gorontalo ke Cengkareng, Lion Air nomor JT 891 rute Gorontalo menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dan Wings Air bernomor IW 1167 dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) ke Gorontalo.
Pesawat Lion Air JT 892 Boeing 737-800NG registrasi PK-LOO yang lepas landas pukul 17.29 WITA dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dan mendarat di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO) pada 18.35 WITA, mengalami kejadian “veer off/ runway excursion” sesaat setelah mendarat di bandara Djalaludin Gorontalo, Minggu 29 April 2018.
JT892 yang mengangkut sekitar 174 penumpang dan tujuh kru pesawat tersebut tergelincir ketika mendarat di runway 27. Saat situasi terjadi, jarak pandang dilaporkan memenuhi persyaratan pendaratan dan kondisi hujan. Akibatnya, kondisi pesawat mengalami nose landing gear patah, engine 1 rusak berat, engine 2 fan blade patah 11 bilah. Semua penumpangnya selamat. (NDI)