Kursi double-decker di pesawat (Foto: Zephyr Aerospace )
SAN FRANCISCO, bisniswisata.co.id: Pandemi Covid-19 terbukti telah mendorong banyak kreativitas. Yang terkini adalah kursi model double-decker dalam pesawat. Zephyr Aerospace, sebuah perusahaan yang berbasis di San Francisco, menawarkan solusi agar penumpang dalam pesawat tetap dapat menjaga jarak sosial.
Menurut mereka, kursi bertingkat bisa menjadi bahan pertimbanan untuk perjalanan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Apalagi, maskapai penerbangan kini terikat dengan persyaratan jarak sosial jika ingin kembali beroperasi.
Sebuah design yang menata ulang kabin pesawat dengan kursi double-decker sedang ramai dipercakapkan sebagai solusi menciptakan rasa aman dan nyaman bagi penumpang yang hendak bepergian tanpa khawatir terinfeksi Covid-19.
Perancangnya, Jeffrey O’Neill, yakin kreasinya mampu menciptakan ruang-ruang isolasi yang aman dan nyaman bagi penumpang. Kelak, cara ini menjadi hal baru yang harus diadaptasi.
“Kami percaya, pelancong tipe baru akan membutuhkan privasi. Mereka juga mau membayar lebih untuk sebuah kenyamanan dan bisa tidur selama dalam perjalanan,” kata O’Neill, pendiri dan CEO Zephyr Aerospace, kepada CNN Travel .
Zephyr Aerospace menyebutnya ‘Kursi Zephyr’ yang dirancang untuk semua orang. Kursi ini memungkinkan penumpang memilih bagaimana mereka terbang, apakah berbaring benar-benar datar, duduk, atau duduk tegak dengan kaki terentang penuh.
Bukan hanya itu, ‘Kursi Zephyr’ juga bisa ditumpuk alias bertingkat dua dengan memanfaatkan ruang penyimpanan bagasi. Jadi, konsep double-decker Zephyr itu memakai ruang yang ada antara kursi standar dan bagasi kabin. Mereka menyadari space dalam pesawat itu mahal. Maskapai biasanya tidak mau mengorbankan ruang.
Gagasannya memang masih sangat awal, meski O’Neill mengaku telah mempresentasikan idenya ke empat maskapai besar, termasuk Delta. Langkah selanjutnya adalah memastikan produknya dapat lulus uji keamanan yang membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun.