Ketua Umum ASITA DR. N.Rusmiati MSi MH
JAKARTA, bisniswisata.co.id: ASITA telah mendapatkan laporan dari beberapa pihak mengenai praktek usaha yang tidak sehat. Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) memang membawahi ribuan travel dan di dalamnya terdapat travel agent yang bergerak dalam bidang lHaji dan Umroh, kata DR N.Rusmiati MSI MH
“Masukan datang dari pihak travel haji dan umroh mau pun calon jamaah mengenai adanya indikasi permainan yg tidak sehat dalam bidang usaha ini, yg melibatkan sebagian oknum dari maskapai penerbangan dan beberapa travel Haji dan Umroh pula. Oleh karena itu para korban agar segera lapor,” kata Rusmiati.
Menurut dia praktek usaha yang memiliki niat tidak baik itu menggunakan dana calon jamaah yang sudah dibayarkan oleh para calon jamaah tapi di indikasikan dana itu digunakan untuk kepentingan lain yg tidak ada kaitan dgn kepentingan jamaah Haji dan Umroh.
“Hal ini merugikan para calon jamaah dan korbannya juga dialami oleh travel agent lainnya akibat oknum travel yang memiliki niat tidak baik itu tidak memiliki etika dan komitmen Business to Business ( BTo B).
Contohnya travel A memiliki calon jamaah dan membeli tiket ke travel B , travel A sudah membayarkan ke travel B termasuk jadwal keberangkatan yang sudah di sepakati, namun travel B tidak membayarkan dana yang di setorkan travel A untuk pemesanan tiket.
Hal ini berdampak pada para calon jamaah tidak bisa berangkat ibadah Haji maupun Umroh dan terhadap travel A mereka pun menjadi korban karena para calon jamaah tersebut akan menuntut travel A sedangkan dana nya sudah di travel B.
“Kami sudah mengantongi beberapa nama travel sebagai mana yang di duga melakukan praktik penggelapan dana jamaah itu, namun perlu penelusuran lebih dalam lagi mengenai kronologis dari beberapa kasus berdasarkan laporan yang kami terima , “ kata Rusmiati.
Menurut dia, demi kebaikan nama indonesia yang merupakan salah satu negara dengan penduduk beragama muslim terbesar didunia, maka ASITA sebagai wadah berhimpun pengusaha travel umum dan juga travel ibadah Haji dan Umroh ingin mengajak pemerintah dan pihak terkait untuk sama-sama membenahi permasalahan semacam ini,
“Kita akan melibatkan pihak aparat penegak hukum untuk mengusut permasalahan ini, agar masyarakat indonesia bisa beribadah dengan tenang tanpa adanya rasa khawatir tertipu oleh travel-travel nakal,” tegasnya.
Asita berharap agar permasalahan ini mendapatkan perhatian khusus dan support atas masalah yang sudah sering kali terjadi. Pemerintah dan kalangan industri segera mencari jalan keluar dan memperbaiki sistem dari para travel penyelenggara Haji dan Umroh agar hal ini tidak terus berulang.
Asita merasa terpanggil dan berkewajiban untuk memperbaiki dan melindungi para calon jamaah maupun travel-travel nakal tersebut. Karena itu Asita mengapresiasi kepada DPR RI yang telah membentuk timwas untuk melancarkan pelaksanaan Haji dan Umroh.
“Kami akan melaporkan dan berdiskusi dengan timwas haji DPR RI agar pelaksanaan haji 2025 dan kedepannya berjalan lancar tanpa ada hal-hal yang dapat merugikan para calon jamaah,”
Ketum Asita Rusmiati juga menghimbau baik terhadap para calon jamaah dan juga travel yang pernah merasakaan kerugian untuk tidak sungkan maupun merasa takut melaporkannya.
“Mari kita bersama-sama memerangi hal ini dan membuat kita merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah Haji,Ibadah Umroh dan ASITA siap untuk mewadahi dan mengakomodir aspirasi Jamaah maupun para travel penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh ini,” tambahnya.