JAKARTA, bisniswisata.co.id: Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) akan memfasilitasi dialog antara asosiasi penyelenggara Haji dan Umroh, pemerintah, serta DPR RI untuk membenahi industri perjalanan ibadah yang kerap diwarnai praktik tidak sehat.
Ketua Umum ASITA, Dr. N. Rusmiati, M.Si, MH, mengungkapkan bahwa ASITA menerima banyak laporan dari travel Haji dan Umroh serta calon jamaah terkait dugaan penyalahgunaan dana oleh beberapa oknum agen perjalanan.
Modus yang ditemukan melibatkan penggunaan dana jamaah untuk kepentingan lain hingga skema kerja sama antar travel (B2B) yang merugikan pihak tertentu.
ASITA telah mengantongi beberapa nama travel yang diduga terlibat dan akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna mengusut kasus ini lebih lanjut.
“Kami ingin memastikan jamaah bisa beribadah dengan tenang tanpa khawatir tertipu oleh travel nakal. ASITA berkomitmen melindungi jamaah dan travel yang beritikad baik,” ujar Rusmiati.
ASITA juga mendukung langkah DPR RI yang telah membentuk Tim Pengawas Haji dan akan segera berdiskusi dengan tim tersebut untuk memastikan pelaksanaan ibadah Haji 2025 berjalan lancar.
ASITA mengimbau masyarakat dan travel yang mengalami kerugian untuk tidak ragu melapor. “Mari bersama memerangi praktik tidak sehat demi terciptanya sistem yang lebih aman dan terpercaya,” tegas Rusniati