INTERNATIONAL

Virus Corona, Inggris & AS Keluarkan Travel Warning ke China

LONDON, bisniswisata.co.id: Inggris mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk tidak melakukan perjalanan (travel warning) ke Wuhan, Provinsi Hubei, China. Seruan travel warning dikarenakan wabah virus corona yang menjangkit hingga menelan nyawa mencapai 56 orang pada Ahad (26/01/2020).

Dalam travel warning, Inggris juga memberitahu masyarakatnya untuk meninggalkan Wuhan, Provinsi Hubei, China. Demikian seperti dilansir Antara, Minggu (26/1). “Inggris menganjurkan untuk tidak melakukan semua perjalanan ke Hubei. Bila Anda berada di wilayah itu dan sanggup untuk pergi, Anda harus pergi,” tulis Pemerintah Inggris melalui travel warning.

Amerika Serikat (AS) juga menyerukan travel warning untuk Wuhan menjadi level III dan mengakibatkan wisatawan harus membatalkan perjalanan mereka. China sendiri telah menetapkan status darurat terhadap wabah virus corona. Sementara, WHO dan negara-negara di dunia masih meneliti lebih lanjut penyebaran virus yang disebut-sebut mirip SARS ini.

Kanada menemukan dugaan virus corona. Kasus pertama tersebut disinyalir dibawa oleh seorang penduduk Toronto yang baru saja kembali dari Wuhan, China. “Saat ini, orang itu stabil dan dirawat di rumah sakit,” imbuh pernyataan resmi Pemerintah Kanada, Ahad (26/1).

Warga yang diduga terkena virus corona tersebut tiba di Toronto pada 22 Januari 2020. Ia dirawat di rumah sakit sehari setelah kedatangannya karena mengalami gejala pernafasan. Kasus pertama di Kanada menambah panjang daftar negara-negara yang sebelumnya mengumumkan wabah virus tersebut.

Sementara Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) menginformasikan pengidap virus korona di Malaysia jadi 4 orang setelah tambahan satu orang pengidap, yakni seorang laki-laki berusia 40 tahun dari Wuhan, Tiongkok.

“Kami ingin menyampaikan mengenai satu lagi kasus yang dipastikan terjangkit 2019 novel coronavirus (2019-nCoV). Kasus ini tidak mempunyai kaitan dengan tiga kasus positif yang telah dilaporkan pada Sabtu (25/1) pagi,” ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Datuk Dr Noor Hisham Bin Abdullah di Kuala Lumpur, Sabtu (25/1) malam.

Pasien terbaru itu merupakan seorang laki-laki berumur 40 tahun yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Dia tiba di Johor Bahru pada 22 Januari 2020 dengan menaiki bus dari Singapura.”Yang bersangkutan datang bersama sekelompok wisatawan warga Tiongkok sebanyak 17 orang disertai istri dan seorang anak,” kata Noor

Negara-negara yang telah melaporkan adalah Thailand dan Hong Kong (5 kasus), Australia dan Malaysia (4 kasus), Singapura, Jepang, dan Taiwan (3 kasus). Sementara, masing-masing dua kasus di Vietnam, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan satu kasus Nepal.

Pemerintah Hubei, China, mengungkap korban meninggal dunia akibat wabah virus corona meningkat menjadi 56 pada Minggu (26/1). Sementara, jumlah kasus yang terinfeksi mendekati 2.000 orang. Mengutip AFP, 13 korban meninggal dunia di Hubei tercatat dalam kasus kematian terbaru, sementara satu korban meninggal dunia di Shanghai.

Secara total, 52 orang meninggal dunia di Hubei, dua korban meninggal dunia di Henan Tengah, satu di bagian timur laut Heilongjiang, dan satu di Hebei Utara. Otoritas kesehatan setempat melaporkan 323 kasus baru terkonfirmasi virus corona, yang pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember lalu.

Hingga kini, Pemerintah China melansir 1.975 kasus di seluruh daratan. Di China sendiri, wabah virus corona ditetapkan dengan status darurat. (*)

Endy Poerwanto