SOSIAL

Tren Pariwisata di Asia Tenggara: Wawasan dari Luzi Matzig, Ketua Asian Trails

Wawancara traveldailynews asia pacific dengan Luzi Matzig, Chairman Asian Trails ( kanan)

ATHENA,bisniswisata.co.id: Dalam wawancara baru-baru TravelDailyNews Asia-Pasifik dengan Luzi Matzig, Chairman Asian Trails, berbagi wawasan berharga tentang lanskap pariwisata yang terus berkembang di Asia Tenggara. 

Dilansir dari www.traveldailynews.asia, dengan pengalaman lebih dari 52 tahun di industri perjalanan dan perhotelan, Matzig memberikan gambaran komprehensif tentang keadaan saat ini dan prospek pariwisata di masa depan di wilayah tersebut.

Pemulihan dan tantangan

Matzig menyoroti bahwa meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19, terdapat pemulihan yang signifikan di beberapa negara Asia Tenggara. Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura telah mengalami kemajuan yang signifikan, sementara negara-negara seperti Myanmar masih mengalami kesulitan karena terbatasnya koneksi penerbangan internasional.

Dinamika Pasar

Matzig membahas kembalinya wisatawan Rusia ke Thailand karena mereka disambut dengan tangan terbuka, berbeda dengan penerimaan mereka di Eropa. 

Pasar Tiongkok, meski belum sepenuhnya pulih, diperkirakan akan pulih dengan pembatalan biaya visa bagi turis Tiongkok di Thailand. Selain itu, pasar baru seperti India dan Arab Saudi juga bermunculan, menawarkan peluang baru bagi industri pariwisata.

Masa depan pariwisata

Ketika membahas masa depan pariwisata di Asia Tenggara, Matzig mengakui kekhawatiran global akan pariwisata yang berlebihan namun menekankan bahwa Thailand memiliki banyak destinasi pantai yang belum dijelajahi untuk mengakomodasi pengunjung.

Dia mencatat pergeseran dari wisata budaya ke wisata rekreasi, dimana wisatawan Eropa menghabiskan waktu lebih lama di pantai.

Perjalanan minat khusus

Matzig menyoroti maraknya wisata minat khusus, seperti wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) dan semakin populernya wisata sepeda yang dipadukan dengan pelayaran sungai. 

Dia menegaskan, wisatawan MICE cenderung mengeluarkan uang lebih banyak sehingga menjadi segmen yang menarik bagi industri.

Peran asosiasi seperti PATA

Merefleksikan perannya sebagai anggota seumur hidup PATA (Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik), Matzig mengakui tantangan yang dihadapi asosiasi terkait aksesibilitas informasi online. Ia menyarankan agar asosiasi fokus pada penyediaan layanan khusus, seperti dukungan MICE dan pengembangan destinasi.

Visi masa depan

Sebagai kesimpulan, Matzig mengakui tren pemesanan online yang tidak dapat diubah namun menekankan terus adanya kebutuhan akan spesialis perjalanan dalam skenario perjalanan yang kompleks.

 Dia menyarankan agar agen perjalanan mengkhususkan diri pada wilayah atau jenis perjalanan tertentu untuk memberikan keahlian yang berharga. 

Matzig juga berbagi pengalamannya sebagai pilot, menjalankan penerbangan charter VIP, termasuk layanan ambulans udara, memberikan perspektif unik mengenai industri ini.

Pengalaman dan wawasan Luzi Matzig yang luas menjelaskan ketahanan dan kemampuan beradaptasi industri pariwisata Asia Tenggara dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang baru.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)