HALAL INTERNATIONAL NEWS

Thaifex Anuga Asia 2024: Makanan Halal – Peluang Triliun Dolar

BANGKOK, bisniswisata.co.id : Pertumbuhan pasar makanan halal melampaui peningkatan populasi Muslim, yang mencerminkan minat konsumen yang lebih luas terhadap makanan yang sejalan dengan nilai-nilai kualitas, sumber yang etis, keamanan, dan transparansi.

Dilansir dari halalfocus.net, pasar makanan dan minuman halal di Asia-Pasifik diperkirakan akan mencapai triliunan dolar pada tahun 2032 . Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya populasi Muslim di wilayah tersebut, termasuk orang-orang yang masuk Islam dan mereka yang bermigrasi dari negara-negara Muslim. 

Asia Tenggara merupakan pemain kunci, dimana Malaysia dan Indonesia memimpin dalam ekspor makanan halal dan upaya untuk mengembangkan sektor halal lebih jauh lagi. Industri halal Malaysia diperkirakan akan menjadi kontributor signifikan terhadap perekonomiannya, mencapai hampir $150 miliar pada akhir tahun 2025.

Secara keseluruhan, industri makanan halal diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2028 , dengan Asia Tenggara sebagai pemimpin industri tersebut. Wilayah ini merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia dan sangat menghargai prinsip-prinsip halal. Faktanya, Asia Tenggara mengonsumsi lebih dari 90% makanan halal dunia .

Meskipun permintaan dapat dikaitkan dengan meningkatnya pendapatan dan berkembangnya kelas menengah di wilayah ini, bukan hanya konsumen Muslim saja yang mendorong pertumbuhan ini. 

Semakin banyak orang, apa pun agamanya, tertarik pada makanan halal karena makanan halal identik dengan keamanan, kebersihan, dan sumber makanan yang beretika . Terlebih lagi, industri makanan halal kini menawarkan beragam produk, tidak hanya daging.

Secara tradisional, sertifikasi Halal memastikan makanan mematuhi hukum Islam, yang mencakup jenis daging yang dikonsumsi (tidak termasuk daging babi dan turunannya) dan metode penyembelihan, pengolahan, dan penyimpanan (Al-Qur’an, 5:3). 

Namun, daya tarik makanan halal kini lebih dari sekedar ibadah. Di tengah meningkatnya kekhawatiran konsumen mengenai asal usul makanan dan praktik produksi, sertifikasi halal, dengan penekanan pada sumber yang etis dan perlakuan yang manusiawi terhadap hewan, sejalan dengan meningkatnya permintaan akan transparansi dan praktik yang etis.

Inovasi mendorong terciptanya cita rasa dan pilihan makanan halal yang dinamis

Pasar makanan halal tidak lagi ditentukan oleh pilihan yang terbatas. Di THAIFEX – Anuga Asia 2024 (28 Mei-1 Juni, Bangkok), lebih dari 800 peserta pameran Halal akan memamerkan produk mereka, yang menandakan bahwa semakin banyak produsen yang memberi label produk makanan mereka sebagai bersertifikat Halal.

Terbukti bahwa semakin banyak produsen yang menawarkan lebih banyak produk bersertifikat Halal. Misalnya, THAIFEX – Peserta pameran Anuga Asia Marujyu Soysauce & Seasoning Corp. menawarkan rangkaian Bumbu Bersertifikat Halal termasuk Kecap, Kecap Dashi, Sup Mie, Yuzu, Ponzu, dan Saus Teriyaki.

Sertifikasi halal semakin bersinggungan dengan tren pangan umum lainnya. Di THAIFEX – Anuga Asia tahun ini, lebih dari 20% pilihan makanan bersertifikat Halal juga diberi label organik, nabati, atau diproduksi dan dikemas secara berkelanjutan.

Konsumen yang sadar akan kesehatan mendorong peralihan ke produk-produk nabati bersertifikasi Halal, dengan fokus yang lebih dari sekadar meniru daging, namun juga menekankan nilai gizi dari pilihan-pilihan tersebut. Ini berarti burger, sosis, dan bahkan nugget nabati lebih enak dan bergizi.

Di THAIFEX – Anuga Asia, peserta pameran Cremer Sustainable Foods Pte Ltd menyajikan Mala Duck Strips yang direbus dengan bahan nabati yang menyerupai rasa daging.

Ini adalah alternatif daging nabati berbahan dasar kedelai/biji rami HME (ekstrusi kelembaban tinggi) yang direbus menggunakan rempah-rempah Cina, merica & cabai kering. Produk ini juga mengandung biji rami (lemak & serat omega-3), kedelai (tinggi protein), dan dibuat tanpa lemak hewani.

Tren pangan halal nabati tidak hanya mencakup pengganti daging, namun juga susu dan keju berbahan dasar kacang bebas susu yang diperuntukkan bagi konsumen yang tidak toleran terhadap laktosa dan mereka yang mencari alternatif nabati karena alasan etika atau pola makan.

Perusahaan Perdagangan Kili Emas (S) Pte. Ltd. akan memamerkan rangkaian minuman berbahan dasar Oat Bebas Susu “Oat-k” yang bersertifikat Halal dan menggunakan bubuk oat nabati sebagai pengganti susu.

Konsumen halal juga semakin tertarik pada makanan fungsional yang meningkatkan kesejahteraan. Makanan bersertifikat halal kini diperkaya dengan probiotik dan antioksidan, vitamin dan mineral penting. 

Konvergensi tren ini memungkinkan konsumen yang sadar kesehatan untuk menerima manfaat makanan fungsional sambil tetap mematuhi batasan pola makan mereka. Salah satu produk di THAIFEX – Anuga Asia adalah Anhui Clever Mama Food Science and Technology Co. Puding Susu Klasik Seri Clever Mama mereka dijual dalam berbagai rasa yang menarik bagi anak-anak Asia.

Ini adalah puding laktobasilus berbahan dasar yogurt yang dibuat dengan susu bubuk, bubuk konjak, dan gel rumput laut.

Konsumen halal juga menyukai produk makanan organik. 

Desly Grup Co, Ltd. akan memamerkan produk organik bersertifikat Halal mereka termasuk selai kacang, pasta biji wijen, cuka anggur beras, dan kecap di THAIFEX – Anuga Asia.

Keberlanjutan dan sumber yang etis juga menjadi aspek yang semakin penting dalam pangan halal. Konsumen menuntut bahan-bahan yang tidak hanya lezat tetapi juga ramah lingkungan dan bersumber secara etis. Hal ini selaras dengan nilai-nilai inti sertifikasi halal.

Inovasi tidak hanya terbatas pada rasa dan bahan. Protein alternatif seperti serangga, ganggang, dan bahkan daging yang dikembangkan di laboratorium sedang dieksplorasi untuk memenuhi kebutuhan makanan sambil tetap mematuhi standar halal.

Kepercayaan dan Transparansi

Membangun kepercayaan dalam sistem pangan global dapat menjadi sebuah tantangan dan pasar halal memanfaatkan teknologi untuk menjembatani kesenjangan ini. 

Perkembangan teknologi blockchain dan Internet of Things (IoT) digunakan untuk menjaga standar kualitas dan mendeteksi keberadaan bahan babi atau alkohol di laboratorium halal.

Produk menarik yang dipamerkan di THAIFEX – Anuga Asia mencakup Kit Deteksi PCR Real-Time Genelix, yang secara akurat mendeteksi ada atau tidaknya spesies hewan dalam makanan dengan menganalisis gen bahan mentah makanan dan produk jadi. 

Menurut Genelix, kit tersebut adalah satu-satunya label sertifikasi vegan yang tersedia di Korea yang digunakan oleh Lembaga Sertifikasi Vegan Korea, dan karena dapat memeriksa berbagai spesies hewan, maka dapat juga digunakan untuk sertifikasi HALAL.

Transparansi adalah tren penting lainnya yang membentuk pasar halal. Masyarakat semakin mencari makanan yang diproses secara minimal dengan label yang jelas. Keinginan akan keaslian dan mengetahui secara pasti apa yang ada dalam makanan mereka mendorong permintaan akan label yang bersih dan transparansi di seluruh rantai pasokan makanan halal.

Kekuatan dalam Inklusivitas

Kesimpulannya, kekuatan pasar Halal terletak pada kemampuannya untuk menjadi inklusif. Selain melayani kebutuhan utama populasi Muslim yang besar (diperkirakan berjumlah 1,8 miliar jiwa secara global).

program ini juga memberikan bantuan kepada mereka yang mencari makanan berkualitas tinggi dan bersumber secara etis. Hal ini membuka pintu bagi produsen makanan untuk menjangkau khalayak yang beragam. 

Sertifikasi halal menumbuhkan rasa kebersamaan dengan memungkinkan keluarga yang anggotanya beragama Islam untuk berbagi makanan yang dapat dinikmati semua orang. 

Selain itu, semakin meningkatnya demografi vegetarian dan vegan yang sadar kesehatan menemukan nilai dalam prinsip-prinsip pengadaan yang etis dan label bersih yang merupakan ciri khas sertifikasi Halal. Inklusivitas ini menempatkan pasar Halal sebagai pemain utama dalam lanskap pangan global.

 

Hildea Syafitri