Pemandangan KTT ke-15 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Banjul, Gambia, pada 4-5 Mei 2024. (ANTARA/HO-Union of OIC News Agency)
GAMBIA, bisniswisata.co.id : Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) perlu melakukan upaya bersama untuk mempersempit kesenjangan pembangunan antar negara anggotanya, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
“Beberapa negara anggota sedang bergulat dengan kemiskinan yang meluas, dimana 21 dari 46 negara kurang berkembang adalah anggota OKI,” ujarnya dalam transkrip pidatonya pada KTT ke-15 OKI di Gambia belum lama ini, yang diposting oleh Kementerian Luar Negeri.
Retno lebih lanjut menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta yang lebih dalam di OKI dan mengusulkan untuk mendorong lebih banyak kesepakatan perdagangan dan investasi untuk mencapai tujuan ini.
Dalam konteks ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Bali pada bulan September. Acara ini diharapkan dapat mendorong negara-negara peserta untuk memanfaatkan potensi kerja sama ekonomi.
Dalam pidatonya, Retno juga menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan perempuan dan memberikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas demi terwujudnya pembangunan inklusif di negara-negara anggota OKI.
Dia mengatakan organisasi tersebut perlu menempatkan isu-isu terkait perempuan sebagai salah satu prioritasnya, termasuk mempromosikan hak pendidikan perempuan di Afghanistan.
“Perempuan di Afghanistan dan belahan dunia lain berhak mendapatkan persamaan hak, dan isu perempuan harus diarusutamakan dalam kebijakan dan kegiatan OKI,” tegasnya dalam pidatonya dilansir dari Antara.
Dalam upaya mendukung pembangunan inklusif di Afghanistan, Indonesia telah menawarkan beasiswa bagi perempuan dan anak perempuan Afghanistan, dan berbagi praktik terbaik mengenai kurikulum sekolah dengan Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).
Indonesia juga telah mengirimkan 10 juta dosis vaksin polio untuk anak-anak Afghanistan, tambah Retno. Dia meminta OKI untuk mengambil lebih banyak tindakan untuk memberikan dampak yang lebih luas di Afghanistan.
“Tantangan yang kita hadapi belum pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya. “Namun, dengan memupuk persatuan dan solidaritas di antara kita, kita akan menyelesaikan tantangan yang dihadapi Palestina dan seluruh negara anggota OKI.”