Target Transaksi "SIAL Interfood 2018" Rp 2 Triliun

JAKARTA, bisniswisata.co.id: SIAL Interfood 2018, Pameran internasional terkait makanan, minuman, HORECA, jasa boga, dan bakery resmi dibuka JIExpo Kemayoran Jakarta, mulai Rabu (21/11) hingga Sabtu (24/11/2018). Hari pertama dibuka mendapat sambutan luar biasa bagi warga pecinta kuliner. Terbukti antrian panjang di pintu masuk padat merayap.

Tahun 2018, peserta SIAL Interfood mencapai 1.000 peserta dari 35 negara. Jumlah ini melonjak 15 persen dibandingkan tahun 2017. Pengunjungnya diprediksi mencapai 75.000 pengunjung. Tahun 2017 hanya dikunjungi 53.000 pengunjung dari 49 negara. “Tahun ini Sial Interfood menargetkan transkasi yang bisa diperoleh sekitar Rp 2 triliun,” papar CEO PT Kristamedia Pratama, Daud D Salim disela-sela pembukaan SIAL Interfood 2018.

Dijelaskan pameran ke 18 kali digelar di Indonesia ini, bukan hanya pameran namun berbagai program juga menambah kemeriahan SIAL Interfood antara lain, SIAL Innovations yaitu program acara yang memberikan penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukungnya, seperti pengemasan dan container.

Produk Pemenang SIAL Innovations akan dipertunjukkan dalam semua jaringan pameran SIAL INTERFOOD, dari Perancis, Kanada, India, Tiongkok hingga Timur Tengah. Juga La Cuisine Competition, sebagai kolaborasi dari World’s Chef dan Associations of Culinary Proffesionals (ACP) sebagai ajang pertemuan para profesional dalam bidang jasa makanan.

Para koki bertaraf internasional akan mendemonstrasikan keahliannya, sekaligus juga akan berlangsung kompetisi memasak para koki profesional dari berbagai negara. Tahun 2017 diikuti 312 peserta dan tahun ini meningkat hingga mencapai 600 peserta dari Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Bali, Batam, Penang, dan Perak (Malaysia).

La Cuisine Competition selalu menghadirkan perpaduan juri lokal dan internasional Pada SIAL INTERFOOD 2018 ini Grand Jury diketuai oleh Chef Michael Strautmanis dari Australia, memimpin anggota juri yang terdiri dari 10 chefs dengan WACS certified judge license, 21 chefs juri lokal dan 11 chefs rookie judge dari Malaysia.

Berbagai pameran pendukung ‘Seafood Show Asia’ diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan & Perikanan, Asosiasi Pengusaha Pengelolaan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia & Vietnam Association of Seafood Exporters & Producers (VASEP); “International Tea Expo”; “Cake Decorator Display” oleh Comexposium.

Selain itu diselenggarakan Baking, Cake Decorating & Cooking, Tea Demo; seminar ‘Seafood Trade & Indonesia Cold Chain Challenges’; Workshop ‘3 Days Barista Regular Course’ oleh Franky Angkawijaya – Founder & Director Esperto Barista Course; ‘Wine Masterclass’ oleh Hatten Education Center, dan member gathering GAPMMI dan AP5I

Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyana mengapresiasi penyelenggaraan Sial Interfood 2018, yang juga menyemarakkan event wisata MICE juga wisata kuliner di Indonesia. Apalagi, Indonesia terkenal dengan berbagai macam kuliner khas, sehingga dikenal masyarakat dunia.

Makanya, banyak wisatawan mancanegara yang betah berlama-lama di Indonesia lantaran sudah cinta dengan kuliner di Indonesia. Dan menghabiskan uangnya untuk wisata kuliner di Indonesia. Data Kementrian Pariwisata mencatat pengeluaran wisman di Indonesia, ternyata 30 persen alokasinya lari ke kuliner.

“Kuliner, sangat besar. Sebesar 30 persen minimal pengeluarannya bagi para wisman cuma untuk makanan dan minuman. Jadi, misalkan devisa mencapai Rp20 trilun, 30 persennya mereka spending ke makanan dan minuman,” jelasnya.

Karenanya, lanjut dia, SIAL Interfood, sangat tepat digelar di Indonesia. Mengngat, pameran seperti ini bisa mendongkrak pariwisata Indonesia. SIAL Interfood dapat memberikan kemajuan pariwisata Indonesia. Tidak hanya konten expo atau kompetisi.Tapi juga mendatangkan pengunjung asing. Buktinya dari data peserta pameran meningkat,” tuturnya lagi.

Ia menjelaskan bisnis restoran terbilang menjanjikan dan memberi masa depan yang cerah. Hal itu dibuktikan, telah banyak kaum generasi milenial dan publik figur yang merambah bisnis kuliner. “Pertumbuhan bisnis restoran bagus terutama untuk para pelaku milenial, dan para kafe artis. Ini menunjukan industri kuliner memiliki masa depan yang cerah,” pungkasnya. (END)

Endy Poerwanto