EVENT NEWS

Rakornas Pariwisata Rasa Milenial Bahas Wonderful Indonesia Digital Tourism

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Teknologi digital identik dengan kaum millenial, karena itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mensinergikan seluruh kekuatan untuk menjaring  target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2019.

Melalui sinergitas Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata I Tahun 2019 yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Kamis, 28 Februari – 1 Maret 2019, industri pariwisata harus memiliki sertifikasi kompetensi untuk menghadapi persaingan di era Tourism 4.0.

Rakornas yang dibalut konsep digital ini pembukaannya menampilkan penyanyi Lala Karmela membawakan lagu Khatulistiwa milik Chrisye. Selain itu di sekitar ruang meeting terdapat stand-stand digital, Seperti game virtual, adventure virtual yang diminati kaum milenial.

Sesuai tema Rakornas Parawisata pertama di tahun 2019, Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0, Transforming Tourism HR To Win The Global Competition In The Industry 4.0 Era, pembukaan yang berbeda ini sangat menghibur peserta yang datang dari berbagai daerah.

Rakornas rasa milenial itu karena kaum milenial jumlahnya mencapai 50% dari jumlah wisman yang inbound ke Indonesia. Siapa yang menguasai komunitas anak muda, dialah yang berpotensi memenangkan pasar masa depan, kata Arief Yahya.

“Maka siapapun yang menguasai komunitas anak muda, dialah yang berpotensi memenangkan pasar masa depan atau winning the future market,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Dia juga mengingatkan kembali tagline ‘The more digital, the more personal. The more digital, the more professional. The more digital, the more global’. Perubahaan perilaku konsumen, ujarnya, yang mempengaruhi pasar tersebut digerakan oleh kaum milenial.

Selain Menpar Arief Yahya yang membuka acara dan menjadi pembicaea kunci, Rakornas ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senior Manager Deloitte Samrat Bosye.

Hadir pula  Rektor Universitas Bina Nusantara Harjanto Prabowo, Head of ICT Center of Education Kemendikbud, Gogot Suharwoto, serta sejumlah CEO perusahaan digital antara lain Bukalapak.com dan Traveloka.com.

Peserta Rakornas pelajari di Hotel Sultan, Jakarta
Berbagai gaya selfie milenial di Rakornas ( foto: marcellehea)

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus melakukan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dengan mengacu pada standar global agar dapat bersaing di level internasional.

“Sertifikasi kompetensi nantinya akan menentukan kualitas bahkan profesionalitas layanan. Indonesia saat ini sudah menggunakan standar regional atau yang sering disebut ASEAN MRA, Mutual Recognition Arrangement. Kita harus punya kompetensi selevel ASEAN dulu kemudian melangkah ke standar yang lebih tinggi,” kata Menpar Arief Yahya

Rakornas diikuti 500 peserta dari berbagai kalangan. Seperti akademisi, industri pariwisata, pemerintah, komunitas, dan media atau sebagai kekuatan Pentahelix pariwisata.

Pada keeempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MOU) dengan berbagai pihak dalam rangka penguatan penetrasi pasar pariwisata Indonesia lewat digital serta launching “Progam One GM One SMK” oleh Menpar Arief Yahya.

Program One GM (General Manager) One SMK juga merupakan upaya untuk memenangkan kompetisi global di era industri 4.0. “ Ini program yang mengimplementasikan dari program 3C yakni curriculum, certification, dan centre of execellence untuk meningkatkan mutu sesuai dengan standar global,” katanya.

Selain itu implementasi SMK sesuai dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2016 adalah meningkatkan standar sesuai dengan kebutuhan industri dengan menambah SDM guru yang berasal dari industri dan praktisi.

Menpar mengingatkan kembali arahan Presiden Jokowi agar seluruh jajaran kabinet harus meningkatkan kapasitas pada masing-masing sektor ke arah digital. Terlebih SDM-nya sehingga dapat beradaptasi menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Ingat, digital itu bukan kebutuhan tetapi keniscayaan,” sebut Menpar Arief Yahya.
Dengan adanya sistem yang terdigitalisasi sehingga anak-anak milenial memilih tempat destinasinya sehingga tidak salah persepsi.

“Dalam industri pariwisata perubahan customer behavior itu terlihat ketika search and share 70% sudah melalui digital. Industri travel agent sudah tidak lagi bisa mengandalkan walk in service untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata. Semua sudah berubah dengan digital,” kata Menpar Arief Yahya.

Sebagai penutup dari sekian banyak peserta tamu undangan, MC acara menginformasikan untuk membuat bersama-sama hastag
#pesonaselfirakornas, mengabadikan keseruan foto-foto yang lucu, narsis di media sosial dan pemenang diumumkan Jumat 1 Maret 2019.

Yusuf Roneo