Kota Tua Jakarta, salah satu obyek wisata andalan DKI Jakarta ( foto: Google)
JAKARTA,bisniswisata.co.id: Kampanye #LebaranDiJakartaAja dari Kementerian Pariwisata ingin mengajak masyarakat yang tinggal di luar Jakarta untuk berwisata di Ibu Kota, kata Menteri Pariwisata Widyanti Putri Wardhana.
“Kenapa kita kampanyekan, karena tentu Jakarta itu destinasi yang cukup indah juga. Kita ingin mempromosikan Jakarta supaya wisatawan dari luar daerah yang terdekat bisa datang,” ujarnya Rabu dalam konferensi pers di Kemenpar.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti mengatakan bahwa destinasi di Jakarta perlu kembali digaungkan, walaupun kota besar ini sudah dikenal oleh masyarakat. Namun, tren di mana ketika berlibur Lebaran Idulfitri, Jakarta cenderung lebih sepi dibandingkan pada hari biasanya.
Tentu Jakarta itu destinasi yang cukup indah. Jadi supaya beda juga kita ingin mempromosikan Jakarta kepada wisatawan yang di luar daerah agar bisa datang, karena kami memiliki banyak destinasi seperti museum-museum galeri dan restoran juga masih banyak,” tutur Menpar Widiyanti dalam jumpa pers bulanan dengan tema ‘Mudik Tenang, Wisata Menyenangkan’ di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.
Kampanye tersebut tidak dibuat semata karena adanya daya beli masyarakat yang menurun maupun karena okupansi hotel yang menurun. Namun, Jakarta merupakan salah satu kota yang tak kalah bersaing dengan kota lainnya.
Keindahannya memiliki pesona tersendiri dan dapat terlihat dari banyaknya destinasi wisata menarik seperti museum-museum yang menyimpan kisah bangsa Indonesia, galeri, titik-titik berbelanja hingga restoran yang menyediakan ragam menu kuliner untuk dicicipi.
“Melalui kampanye #LebaranDiJakartaAja, Kementerian Pariwisata ingin mengajak masyarakat yang tinggal di luar Jakarta untuk berwisata di Ibu Kota,” katanya.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini membenarkan bahwa hotel-hotel bintang 3 dan 4 terdampak akibat adanya pemotongan harga sebagaimana yang diminta oleh pemerintah pada pelaku usaha.
Meski demikian Kementerian Pariwisata berupaya membantu perhotelan agar dapat bertahan dan tidak terlalu terkena imbasnya. Caranya yakni dengan menggenjot promosi agar okupansi hotel dapat ditingkatkan.
“Tapi bukan karena program wisata di Jakarta saja yang membuat okupansi ratenya itu turun. Setiap tahun kita buat beberapa kampanye, yang pertama natal dan tahun baru, kemudian ada Lebaran, kemudian libur sekolah,”
Khusus untuk Lebaran kali ini, pemerintah mempunyai beberapa program, jadi semua diajak untuk berpartisipasi, kata .Made dab menambahkan kampanye di Jakarta saja dapat menciptakan efek contraflow, di mana hotel-hotel di Jakarta akan banyak yang kosong karena masyarakat banyak pergi keluar daerah.
Melalui paket-paket pariwisata yang tersedia dengan baik beserta harga bersahabat, wisatawan dari luar kota bakal tertarik mengunjungi Jakarta dan memanfaatkan momen liburan di Ibu Kota.
Apalagi menurutnya akses untuk mencapai Jakarta sudah jauh lebih mudah dengan kehadiran jalan tol ataupun jadwal keberangkatan dengan kereta api.
Selain destinasinya yang banyak menarik, Jakarta juga diperkenalkan sebagai kota bisnis yang sebenarnya mempunyai banyak atraksi menarik untuk dinikmati. Misalnya di Jalan Sudirman atau Jalan Thamrin yang menggaungkan bahwa Jakarta akan genap berusia 500 tahun dalam kurun waktu dua tahun lagi.
“Kita juga ingin menyukseskan itu bahwa Jakarta juga layak menjadi destinasi wisata dan memang betul. Semoga tahun ini dengan adanya paket-paket tersebut, akan banyak lagi yang bolak-balik, karena esensi dari turisme atau pariwisata kan pengelyaranbya ( spending) ,” kata Made.
Menpar Widyastuti mengatakan himbauan #LebaranDiJakartaAja memang di luar kebiasaan karena biasanya himbauannya menyeluruh di Indonesia saja cegah larinya devisa pariwisata ke luar negri dan mudik kali ini proyeksinya ada pergerakan 146 juta wisnus dengan perputaran eKonomi
Rp375,2 triliun.