MAGELANG, bisniswisata.co.id: Setelah ditutup lebih dari tiga (3) bulan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) akan membuka kembali operasional Taman Wisata Candi beserta fasilitasnya pada Juni 2020. Menggunakan protokol COVID-19, sesuai the new normal pariwisata.
“Berbagai persiapan telah dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan standar kualitas pelayanan menuju pariwisata yang bersih, sehat, dan aman untuk menerima seluruh wisatawan yang berkunjung. Sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) yang akan menerapkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata,” ungkap Edy Setijono, Direktur Utama PT TWC dalam surel yang diterima bisniswisata.co.id.
Program ini dinilai penting, karena pandemi telah mengubah perilaku manusia, masyarakat jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata.
The New Normal Pariwisata yang dilakukan di destinasi TWC meliputi ketentuan sebagai berikut:
Seluruh wisatawan yang masuk harus menggunakan masker, dilakukan pengecekan suhu tubuh untuk wisatawan, melakukan visitor management yang menerapkan physical distancing, menyediakan hand washing stations tiap 100 meter, signage dan information board protocol COVID-19, menempatkan customer service, saat bertugas dan aktif mengarahkan wisatawan untuk menjalankan protokol yang sudah ditetapkan.
Untuk mengurangi interaksi antara petugas dan wisatawan, PT TWC menerapkan pembayaran
sebagian loket ticketing secara cashless di destinasi wisata kelolaannya. Selain itu sebagai upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan pedagang, juga diterapkan protokol COVID-19 di area pusat belanja oleh- oleh di destinasi, serta menyiapkan pelayanan kesehatan yang prima dengan tenaga dan ruang medis memadai.
Sebelum membuka secara resmi destinasi TWC pada bulan Juni ini, PT TWC akan melakukan
kegiatan pre operasional, untuk memberikan informasi terkait perubahan yang telah dilakukan di dalam kawasan destinasi.
“Dengan telah diterapkannya The New Normal Pariwisata diharapkan dapat membangun
kepercayaan wisatawan, sehingga dunia pariwisata dan perekonomian di kawasan ini dapat bangkit kembali, meski pun kita yakin, ini tidak akan cepat kembali normal seperti sediakala, ” terang Edy Setijono, Direktur Utama.