BAHARI NEWS

Bisnis Kapal Pesiar Hancur Akibat Pandemi Virus Corona

Banyak kapal pesiar masuk galangan kapal Aliaga (foto: Getty Images/CNN)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kapal-kapal pesiar yang dulu begitu berkilau kini nampak seperti tak terawat dan mulai bobrok. Dibiarkan sandar pada sebuah pantai, bagian dalam menganga.

Tak nampak lagi sisa kejayaan saat kapal-kapal ini elegan berlayar di laut lepas. Inilah potret suram bisnis kapal pesiar seperti diwartakan CNN Travel.

Kapal-kapal yang tengah sandar ini pernah menjadi kebanggaan armada jelajah. Salah satunya Carnival Cruise Line. Nasibnya kini sungguh mengenaskan: terdampar di galangan kapal Aliaga di Turki, menunggu hancur, dan siap untuk dijual sebagai barang bekas.

Menurut lazimnya, kapal pesiar yang sudah tiba di galangan kapal Aliaga sesungguhnya telah menemuai akhir perjalanan. Ketika perusahaan memutuskan bahwa sebuah kapal tak lagi dibutuhkan dan tidak ada yang mau membelinya.

Maka ia akan dilepas berlayar satu kali jalan ke Aliaga atau tempat serupa di Alang, India atau Ganadi, dekat pelabuhan Karachi di Pakistan.Menurut laporan Reuters, di Aliaga, bisnis naik 30 persen tahun ini setelah pandemi.

Foto drone dari galangan kapal menunjukkan gambar kapal pesiar mirip zombie: separuh bagian masih nampak mengesankan sedangkan setengahnya sudah berupa kerangka dan puing.

Kolam renang dalam kapal masih nampak utuh; lapangan golf onboard berwarna hijau menciptakan kesan menakutkan di tengah reruntuhan kapal yang terus memburuk.

Pada kapal lain yang tersisa hanya cerobong merah. Itulah salah satu bagian paling terkenal dari Carnival Cruise Line. 

Meski di Eropa kapal-kapal pesiar mulai kembali berlayar dan Amerika akan segera menyusul dengan penerapan sejumlah aturan baru, industri ini masih menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Ratusan kapal pesiar yang berlayar ke seluruh dunia di awal tahun ini, sebagian besar hanya mengapung di lautan, tanpa penumpang.

Sementara itu masih banyak lagi kapal yang tengah diselesaikan. Pekerjaan ini ada sebelum 2020 ketika industri kapal pesiar senilai US$ 150 miliar tengah booming.

Jadi kapal-kapal itu diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar yang tengah bertumbuh pesat kala itu. Tapi di era pandemi virus corona, itu berarti akan terjadi kelebihan kapal. 

Di tengah kondisi seperti saat ini dimana pandemi virus corona masih membayang dan perusahaan menghadapi kesulitan keuangan, maka banyak kapal pesiar dipensiunkan lebih awal dari yang diharapkan.

Pada September 2020, Carnival Corporation mengumumkan rencana untuk menjual 18 kapal pesiar yang dinilai ‘kurang efisein’ dalam beberapa bulan mendatang.

Itu berarti ada pengurangan 12% dari keseluruhan armadanya. Banyak dari kapal-kapal ini sebenarnya telah menerbitkan rencana pelayaran untuk 2021. Pandemi memaksa mereka membatalkan semua.

Banyak dari kapal ini sebelumnya telah menerbitkan rencana perjalanan berlayar 2021. Beberapa kapal Carnival bahkan telah dijual, termasuk Costa Victoria, yang sempat direncanakan akan dihancurkan pada Juni kemarin.

 

 

Rin Hindryati