DENPASAR, bisniswisata.co.id: Sanur Village Festival, pesta rakyat desa Sanur Bali kembali unjuk gigi. Festival yang dihelat pertama kali pada 2006, tahun ini berlangsung di Pantai Matahari Terbit Sanur pada 22-26 Agustus 2018.
Tema yang diusung tahun ini: Mandala Giri, yaitu sebuah refleksi atas meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung agar menjadi kesadaran bersama dalam kemanusian, persaudaraan, dan kecintaan pada semesta.
Ada banyak program yang bisa dipilih untuk turut berpartisipasi maupun sekadar menikmati suasana festival yang penuh pesona keindahan dan keramahan masyarakat Sanur. Juga memanfaatkan layanan teknologi digital untuk transaksi. Karena itu, Sanur Village Festival menggandeng aplikasi dalam jaringan Boost.
Pasalnya, wisatawan yang kini didominasi generasi melek teknologi dan milenial menginginkan praktik pariwisata yang mudah, cerdas, aman dan semua dapat dilakukan dengan ponsel. Sehingga, hadirnya aplikasi ekonomi digital Boost milik PT Axiata Digital Services Indonesia menambah nama baru ajang pariwisata itu pada 2018 menjadi Boost Sanur Village Festival.
Aplikasi digital itu, salah satunya diimplementasikan dalam layanan penyewaan sepeda atau Gowes yang diakses melalui telepon pintar. Di sepanjang pantai dan Jalan Danau Tamblingan terdapat 12 titik yang menyediakan 110 sepeda Gowes yang bisa diakses melalui ponsel dengan biaya murah. Dengan begitu, wisatawan juga bisa menyusuri desa dan pantai di Sanur menggunakan sepeda yang ramah lingkungan.
Selain itu, transaksi setiap penjual dan pembeli Sanur Village Festival, harus memiliki aplikasi yang dapat diunduh di play store atau Itunes app store guna memudahkan bertransaksi melalui kode bar dan tidak lagi menggunakan tunai.
Sanur Village Festival menghadirkan sejumlah atraksi wisata yang terinspirasi dari semangat kebersamaan masyarakat Bali ketika menghadapi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung, sesuai dengan tema besar Mandala Giri. Mandala Giri secara harfiah dapat diartikan sebagai lingkaran dan gunung yang bagi orang Bali adalah hulu atau kepala yang menjadi orientasi spiritual dan budaya.
Festival dimeriahkan pagelaran budaya tradisional Bali dan Nusantara berbaur dengan beragam jenis musik modern. Pergelaran sendratari kolosal, kreativitas seni ditampilkan bagi publik seperti melukis di tubuh, pameran seni rupa dan fotografi, seni pahat memanfaatkan es dan buah yang diramu selama penyelenggaraan festival tersebut.
Wisatawan bisa menikmati aktivitas bersepeda menjelajahi Sanur sambil menikmati aktivitas nelayan, keindahan pantai, arsitektur, lansekap, kuliner, situs-situs bersejarah, museum dan galeri seni. Juga dimeriahkan festival layang-layang dunia yang menampilkan berbagai macam layang-layang tradisional Bali sampai kontemporer dari peserta mancanegara.
Sensasi kuliner dari warung hingga restoran dan hotel bintang lima yang digelar di bazar makanan juga bisa dinikmati wisatawan dengan harga terjangkau. SVF juga akan menggelar aksi hijau dan lestari, di antaranya penanaman terumbu karang, pelepasan tukik, aksi bersih pantai, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, edukasi lingkungan hidup dan kampanye peduli lingkungan. (redaksibisniswisata@gmail.com)