NASIONAL TECHNO

Tiket Masuk GWK Via Online Lebih Murah

KUTA SELATAN, bisniswisata.co.id: Kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana ( GWK) di Kuta Selatan Bali menjual tiket masuk dengan transaksi secara online. Tujuannya agar wisatawan yang ingin menikmati destinasi wisata baru di Bali ini lebih cepat, praktis dan tak perlu antren panjang. Selain itu, harga tiket masuk lebih murah.

Head Markom GWK Okta mengatakan, pembelian secara online dapat dilakukan melalui website gwkbali.com. “Kalau beli on the spot harga tiket Rp 80.000 untuk wisatawan domestik. Kalau beli online harganya Rp 75.000,” ujar Okta seperti dilansir laman Kompas.com, Senin (12/11/2018).

Sementara untuk wisatawan asing, harga tiket masuk yang dibeli on the spot sebesar Rp 125.000. Sedangkan jika transaksi dilakukan melalui website, harga turun menjadi Rp 115.000.

Menurutnya program penjualan tiket secara online ini telah dimulai sejak awal tahun 2018. “Jadi kami arahkan transaksi itu cashless. Karena pembayaran juga melalui transfer,” tuturnya. Untuk memesan melalui website, anda tinggal masuk ke laman teraebut dan klik menu “buy ticket”.

Nantinya anda akan diminta mengisi data pemesanan seperti identitas, kapan anda akan mengunjungi GWK, hingga jumlah pemesan. “Misal mau pesan via online pas hari-H mau berwisata juga bisa. Ini akan jadi lebih mudah,” lanjut Okta.

Suasana dekat Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di GWK Cultural Park, Kuta Selatan, Bali. Terdapat 30 lantai yang ada di dalam tubuh Patung GWK, bagi pengunjung yang ingin berwisata ke dalam tubuh Patung GWK ini untuk sementara belum dibuka untuk umum.

Obyek wisata GWK yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali kini semakin “naik daun” pasca diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2018.

Patung setinggi 121 meter yg dikerjakan secara sinergis oleh Alam Sutera dan pematung I Nyoman Nuarta itu disebut Presiden Joko Widodo sebagai mahakarya anak bangsa. Karya seni itu terbuat dari tembaga dan kuningan yang ditopang 21.000 batang baja seberat 2.000 ton, serta baut sebanyak 170.000 buah.

Patung ini lebih tinggi dari patung Liberty di Amerika Serikat. The Statue of Liberty setinggi 93 meter, dan patung GWK berukuran 121 meter. Jadi patung GWK tercatat sebagai patung tertinggi ke dua di dunia, sebab The Spring Temple Buddha di China berukuran 128 meter, sedangkan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar tingginya mencapai 116 meter, namun terhitung 130 meter bila dihitung dari dasarnya.

Tapi tak sekadar adu mendirikan patung tertinggi di dunia, tegaknya Garuda Wisnu Kencana menjadi penting karena menjadi simbol kemampuan Indonesia untuk melahirkan mahakarya yang baru, setelah karya besar peradaban masa lalu seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu yang mengendarai seekor Garuda. Dalam agama Hindu, Dewa Winu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti). Tak hanya memiliki nilai seni tinggi, patung ini dibangun dengan mengolaborasikan teknologi. Pembuatan patung harus menjalani serangkaian uji coba, di antaranya windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala, dan soil test.

Dengan perpaduan itu, patung GWK ini akan mampu bertahan selama kurang lebih 100 tahun. Pembuatan patung ini menjalani proses yang panjang selama 28 tahun. Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar yang sudah tidak produktif, sehingga keadaannya lahan seluas 60 hektar tersebut kurang baik.

Proses pembuatan patung tembaga itu juga menggunakan teknik yang rumit dan melibatkan sekitar 1.000 pekerja, baik di Bandung dan Bali. Pembuatan keping-keping GWK juga melibatkan 120 seniman. (EP)

Endy Poerwanto