DENPASAR, Bisniswisata.co.id: Sepanjang tahun 2018, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali targetkan 22 juta penumpang domestik dan internasional. Target itu optimis terlampui, pasalnya ada pertemuan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018, diharapkan bisa mendongkrak jumlah pendatang di Bandara Ngurah Rai.
Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Alexander Rita
“Secara keseluruhan baik di bandara dan sektor pariwisata yang menangani wisatawan di Bali itu kondusif sehingga mereka semakin nyaman datang,” papar Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Alexander Rita dalam keterangan tertulis, Rabu (10/01/2018).
Optimisme, sambung dia, juga didorong pergerakan penumpang tahun 2017 mencapai 21 juta orang atau melampaui target sebesar 20 juta. Capaian tahun lalu melebihi target 2016 yang mencapai 19,9 juta orang baik penumpang domestik dan internasional.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menambahkan selama setahun proporsi jumlah penumpang di bandara itu rata-rata 48%, merupakan penumpang dalam negeri. Dan, sisanya atau 52% merupakan penumpang internasional. Rata-rata jumlah penumpang per hari, lanjut dia, mencapai 59 ribu hingga 60 ribu orang.
Arie mencatat, rata-rata pertumbuhan penumpang mencapai 7%-8% per bulan selama Januari hingga Oktober 2017. Namun karena erupsi Gunung Agung, periode November-Desember 2017, jumlah penumpang, melambat 5%.
Hal tersebut terkonfirmasi dari hasil monitoring terpadu Natal dan Tahun Baru 2018, mencatatkan penurunan penumpang 3,8%, jika dibandingkan tahun lalu selama 22 hari (18 Desember 2017-8 Januari 2018).
Selama periode itu, kata dia, Bandara Ngurah Rai melayani 1,25 juta penumpang terdiri dari 695 ribu penumpang domestik dan 558 ribu penumpang internasional.
Jumlah penerbangan tambahan yang sebelumnya diajukan maskapai penerbangan selama periode Natal dan tahun baru mencapai 546 kali penerbangan, terealisasi 254 penerbangan. “Capaian itu tidak terlepas dari proses pemulihan penerbangan pascapenutupan bandara akibat aktivitas Gunung Agung pada November tahun lalu,” kata Arie. (redaksibisniswisata@gmail.com)