BINZ, bisniswisata.co.id: Restoran umumnya tak membatasi usia pengunjungnya untuk masuk, termasuk anak-anak yang datang bersama keluarganya. Sebaliknya tak semua restoran ramah anak. Banyak restoran yang memberlakukan banyak peraturan jika membawa si kecil. Mulai dari tak memberikan kursi makan khusus anak, hingga melarang anak-anak menangis selama bersantap di dalam restoran.
Kini ada sebuah restoran di Jerman membuat aturan kontroversial. Terang-terangan menolak anak-anak sebagai pengunjung, Juga melarang anak-anak masuk. Alasannya sederhana, tak ingin tamu-tamunya sedang menikmati makanan terganggu akibat tingkah laku anak-anak. Larangan itu juga demi kenyamanan tamunya.
Restoran Omas Kuche berarti dapur nenek, memang tidak sepanjang waktu melarang anak-anak masuk. Restoran tersebut hanya melarang anak-anak berusia kurang dari 14 tahun datang setelah pukul lima sore.
Sang pemilik restoran yang bernama Rudolf Markl mengaku terpaksa menerapkan aturan itu. Lantaran kehadiran anak-anak di restorannya kerap menimbulkan kegaduhan dan kerusakan properti restoran.
Menurutnya, sebagian orang tua tak mampu mengontrol perilaku anak-anak yang diajak ke restoran. Suatu hari ada anak-anak yang merusak dekorasi restoran dengan mematahkan penyangga foto yang antik. Ulah anak-anak jelas sangat merugikan.
Selain itu, anak-anak dinilai Markl tak bisa makan dengan rapi. Mereka tak jarang menumpahkan minuman ke taplak dan ada yang merobek taplak. “Kami sudah memikirkan peraturan ini sejak lama,” kata Markl kepada DPA News Agency yang dikutip Independent, Ahad (19/08/2018).
“Kami sudah mencapai titik di mana anda mengucapkan: Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” ujarnya sambil menambahkan peraturan di restorannya adalah peringatan agar anak-anak bisa berlaku lebih teratur, sopan, tidak merusak properti serta kepada orang tua yang hanya membiarkan tingkah laku anak-anaknya akan mengganggu orang lain yang menikmati hidangan makanan.
Markl berharap aturan pelarangan masuknya anak-anak di sore hari bisa menciptakan oasis kedamaian di restorannya yang terletak di Binz, Pulau Rugen Jerman.
Menurutnya peraturan ini tak mendiskreditkan anak-anak nakal. Namun lebih ke orangtua yang tak tak peduli dengan apa yang dilakukan anaknya di restoran. Mereka dianggap berperilaku acuh tak acuh dan tetap melahap hidangan yang tersaji. Walaupun sang anak menggangu pengunjung lain dan merusak fasilitas yang ada.
Dia mengklaim pengunjung mengapresiasi keputusan tegasnya. Sebaliknya, juga ada suara-suara sumbang yang mengkritisinya, memprotes dan mencibirnya. Dan menganggap Markl tak punya belas kasih. Bahkan beberapa media massa Jerman mengecam sekaligus menuding Markl dilabeli sebagai inisiator gerakan yang tidak berperasaan. (IND)