YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Malaysia Travel Fair, yang berakhir pada hari Minggu, secara efektif memamerkan pariwisata dan budaya Malaysia, sekaligus memikat pengunjung dengan berbagai pertunjukan yang menarik.
Dilansir dari www.thestar.com.my, pameran tersebut juga memicu minat penduduk setempat terhadap sektor pariwisata, meningkatkan kesadaran akan destinasi unik dan warisan budaya Malaysia.
Atraksi yang ditampilkan termasuk demonstrasi “teh tarik” oleh Fakir Mohamed Jamal Mohamed, yang terkenal karena memamerkan berbagai keterampilan “teh tarik” yang menarik dan teknik yang luar biasa.
Selain itu, pengunjung juga dihibur dengan penampilan tari tradisional oleh Melaka Art Brigade, grup tari resmi Melaka, yang menampilkan keunikan dan kekayaan warisan budaya negara bagian tersebut.
Mengenakan busana adat yang penuh warna, para penari bergerak anggun mengikuti irama musik, dan penampilan yang energik tersebut berhasil memikat para penonton, yang ikut menari di atas panggung di akhir pertunjukan.
Sementara itu, Desvita, seorang eksekutif di Always Tour and Travel, mengatakan pameran tersebut berhasil menarik minat yang signifikan terhadap paket perjalanan ke Malaysia.
Ia menyebutkan bahwa ada banyak pertanyaan tentang perjalanan ke berbagai destinasi, terutama ke Kuala Lumpur, diikuti oleh Singapura atau Thailand. “Sebagian besar pertanyaan datang dari keluarga yang merencanakan liburan selama liburan sekolah,” katanya.
Pameran tiga hari yang menyoroti budaya dan warisan Malaysia tersebut diselenggarakan oleh Tourism Malaysia Jakarta bekerja sama dengan Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (Asita) dan Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (Astindo).
Hairi Mohd Yakzan, Direktur Pariwisata Malaysia Jakarta, mengatakan acara tersebut menyoroti destinasi wisata Malaysia dan juga memicu rasa ingin tahu sekaligus membangun jembatan budaya antara Malaysia dan Indonesia.
“Upaya ini tidak hanya untuk mempromosikan pariwisata tetapi juga membina pemahaman dan hubungan yang lebih dalam antara kedua negara,” katanya, seraya menambahkan bahwa Yogyakarta adalah kota lapis kedua dengan konektivitas yang baik yang perlu dieksplorasi.