DUBLIN IRLANDIA, bisniswisata.co.id: Bulan Januari sampai Maret menjadi waktu yang paling tepat untuk menikmati fenomena Aurora Borealis atau Cahaya Utara. Aurora atau cahaya kutub adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan Matahari atau angin surya.
Kehadiran Aurora memang menjadi daya tarik wisata yang menakjubkan. Nahk Tahun 2019 segera berakhir, tapi kesempatan menabung masih panjang untuk menyaksikan Kebesaran Sang Pencipta yang menciptakan fenomena Aurora Borealis yang luar biasa.
Tercatat setiap hari warna cahaya aurora yang dipancarkan selalu berbeda. Perbedaan warna ini disebabkan karena kandungan atom pada Oksigen dan Nitrogen di udara selalu berubah-ubah. Saat kadar atom Oksigen lebih besar, cahaya Aurora dominan berwarna hijau atau kemerahan. Dan Jika kadar atom Nitrogen lebih banyak, maka cahaya Aurora akan dominan berwarna orange atau kemerahan. Tapi selain warna diatas, kadang-kadang ada muncul juga cahaya berwarna biru.
Juga, Cahaya aurora mampu menciptakan ilusi. Jadi setiap orang yang menyaksikan cahaya Aurora secara langsung, pasti menyangka kalau Aurora itu letaknya dekat banget. Padahal nih itu semua cuma ilusi saja. Kenyataannya Aurora itu letaknya di atmosfir bumi, jaraknya sekitar 90 kilometer. Bahkan saking jauhnya, keindahan cahaya Aurora masih bisa dinikmati oleh para astronot yang sedang berada di luar angkasa.
Nama Aurora ternyata berasal dari nama dewi kepercayaan orang Romawi. Nama Aurora berasal dari nama Dewi Fajar kepercayaan orang Romawi Kuno. Sedangkan nama Borealis berasal dari bahasa Yunani “Boreas”, yang artinya angin utara.
Karena itu, di sekitar Kutub Utara, banyak beredar cerita legenda tentang Aurora. Penduduk di Amerika Utara, misalnya percaya kalau Aurora merupakan perwujudan roh dari orang-orang yang sudah meninggal. Juga ada yang percaya kalau Aurora merupakan cahaya untuk memandu jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal ke surga. Sedangkan orang-orang suku Inuit atau lebih kita kenal sebagai orang Eskimo, memiliki kepercayaan kalau Aurora Borealis adalah perwujudan dari roh-roh binatang yang sudah mereka buru selama ini.
Selain cahaya yang cantik, aurora juga bisa mengeluarkan suara. Menurut para ilmuwan, karena letaknya yang sangat tinggi maka Aurora juga mampu mengeluarkan suara. Namun suara Aurora tidaklah selalu terdengar, karena suaranya biasanya muncul malam hari saat tak ada angin yang berhembus. Menurut orang-orang yang sudah pernah mendengarnya, suara yang dikeluarkan oleh Aurora merupakan suara lembut seperti gulungan ombak. Namun ada juga yang mendengarnya seperti suara gemericik air, dan suara tepukan.
Perlu diresapi, bahwa Matahari memiliki peranan penting dalam proses terjadinya aurora/ Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, Aurora terjadi karena adanya interaksi antara medan magnetik bumi, dengan partikel yang dipancarkan oleh matahari. Karena itu matahari memegang peranan penting dalam proses terjadinya Aurora. Semakin tinggi suhu yang dipancarkan oleh matahari, maka cahaya Aurora yang terpancar juga akan semakin indah dan spektakuler. Cahaya Aurora Borealis yang paling spektakuler, pernah terjadi pada tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859. Cahayanya saat itu begitu kuat dan menyilaukan mata.
Dan, Aurora Borealis bisa disaksikan di beberapa tempat di bagian utara bumi. Saat ini Aurora Borealis dikenal sebagai pesona alam yang ada di Iceland atau Islandia. Tapi sesungguhnya cahaya Aurora bisa dinikmati pada beberapa tempat di bumi bagian utara. Mulai dari Alaska, Kanada hingga Siberia, di tempat ini kamu bisa menyaksikan indahnya cahaya Aurora dengan sempurna.
Nah, Jika sudah mengantongi tiket pesawat dan visa, berikut pilihan penginapan murah untuk menikmati Cahaya Utara di sejumlah negara, seperti yang dikutip dari Hostelworld, :
7 Fells Hostel, Finlandia
Berenang di danau Arktik di Rovaniemi menjadi salah satu cara untuk menikmati Cahaya Utara. Berjarak dua jam ke utara, tepatnya ke kawasan Ylläs di Lapland, ada 7 Fells Hostel yang berada tidak jauh dari Danau Äkäslompolo yang bebas dari polusi cahaya dan udara. Tarif mulai dari Rp422 ribu per malam.
Skywalker Hostel, Scotland
Inggris Raya memang bukan destinasi utama untuk menikmati Cahay Utara. Namun di kawasan Semenanjung Minginish yang berada di pesisir Isle of Skye, ada Skywalker Hostel yang bisa diinapi tamu pemburu Cahaya Utara. Tarif mulai dari Rp352 ribu per malam.
Billie’s Backpackers Hostel, Alaska
Saat musim dingin, kawasan Fairbanks adalah destinasi utama untuk menikmati Cahaya Utara. Billie’s Backpackers Hostel menjadi penginapan murah yang bakal selalu ramai dengan pemburu Cahaya Utara di momen ini. Suasana penginapannya juga sangat rumahan dan strategis dengan pertokoan, restoran, kafe dan stasiun bus. Tarif mulai dari Rp422 ribu per malam.
Sandrock Holiday Hostel, Irlandia
“Musim” Cahaya Utara di Irlandia terbilang sangat pendek. Jadwalnya sekitar bulan Januari sampai Februari. Kawasan Malin Head, yang sempat menjadi lokasi syuting ‘Star Wars: The Last Jedi’, menjadi lokasi hostel ini. Selain menikmati Cahaya Utara, turis juga bisa menjelah perbukitan Donegal. Tarif mulai dari Rp225 ribu per malam.
Loft Hostel, Islandia
Islandia merupakan destinasi utama untuk menyaksikan Aurora Borealis atau Cahaya Utara. Tepatnya sepanjang bulan September sampai Oktober atau Maret sampai April. Reykjavik Hostel menyediakan rooftop untuk menikmati Cahaya Utara tanpa perlu keluar hostel. Tarif mulai dari Rp394 ribu per malam.