Hutan dataran rendah membentang di depan puncak Gunung Meratus, seperti yang terlihat pada 25 November 2021, dari desa Hinas Kanan di Kalimantan Selatan. (Foto: Antara)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Dewan Eksekutif Organisasi Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menyetujui penambahan 16 situs baru ke dalam jaringan UNESCO Global Geopark. Dengan keputusan ini, jumlah geopark kini mencapai 229 situs di 50 negara.
Badan ini telah mengakui dua geopark di Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan, yaitu Kebumen dan Meratus, sebagai geopark global UNESCO, kata Kementerian Luar Negeri pada hari Selasa.
Keduanya termasuk di antara 16 geopark global baru yang baru saja disetujui oleh dewan eksekutif UNESCO dalam sebuah sesi di Paris, Prancis, kata kementerian dalam siaran pers tersebut. Ini menyusul nominasi mereka oleh Dewan Geopark Global akhir tahun lalu.
“Pengakuan UNESCO merupakan bukti kontribusi Indonesia untuk melestarikan warisan Bumi,” kata Mohamad Oemar, delegasi tetap Indonesia untuk UNESCO, dalam siaran pers dari Kementerian Luar Negeri pada hari Selasa.
“Pada saat yang sama, hal ini menandakan tanggung jawab untuk melestarikan, mengelola secara berkelanjutan, dan mempromosikan situs geologi dan budaya kita,” kata Oemar, yang juga merupakan duta besar untuk Prancis.
Terletak di bagian selatan Jawa Tengah, geopark Kebumen membentang di area seluas sekitar 1.100 kilometer persegi.
Menurut dokumen UNESCO, geopark tersebut memiliki perbukitan kerucut di barat daya dan dataran aluvial datar di tenggara. Puncak geopark ini adalah catatan aktivitas tektonik lempeng yang berasal dari 119 juta tahun yang lalu.
Sementara itu, geopark Meratus mencakup area seluas sekitar 3.600 km persegi di ujung selatan Kalimantan Selatan. Bentang alamnya memiliki banyak lembah, air terjun, sungai, danau, dan bentuk lahan karst. Geopark ini merupakan rumah bagi orang Banjar dan Dayak.
Geopark ini memiliki Pegunungan Meratus yang dicirikan oleh ofiolit, kerak samudra terbuka yang langka di dunia. Menurut dokumen UNESCO, meskipun ofiolit ditemukan di tempat lain di Indonesia, Pegunungan Meratus menyimpan rangkaian ofiolit terlengkap dan tertua di negara ini.
Geopark global UNESCO adalah kawasan yang memiliki bentang alam yang memiliki signifikansi geologis internasional. Geopark harus dikelola dengan konsep yang menggabungkan konservasi, penjangkauan publik, dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan masuknya Kebumen dan Meratus, jumlah geopark Indonesia dalam daftar geopark global UNESCO menjadi 12.
Di antaranya adalah destinasi wisata terkenal Raja Ampat di Papua yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, dan geopark Rinjani-Lombok di Nusa Tenggara Barat yang memiliki Gunung Rinjani yang terkenal dengan puncaknya yang menakjubkan dan danau kawah berbentuk bulan sabit bernama Segara Anak.
Geopark lainnya adalah Kaldera Toba di Sumatera Utara, Batur di Bali, Ciletuh di Jawa Barat, Ijen di Jawa Timur, Belitung di Kepulauan Bangka Belitung, Merangin di Jambi, Maros Pangkep di Sulawesi Selatan, dan Gunung Sewu yang terletak di sepanjang perbatasan tiga provinsi di Jawa.
Mendapatkan status UNESCO Global Geopark dapat membantu masyarakat setempat untuk mendongkrak pariwisata.
Selain Indonesia, beberapa negara lain tahun ini telah mendapatkan pengakuan geopark
Pengakuan untuk Norwegia dengan Pantai Fjord-nya, Vietnam dengan Lang Son, Korea Selatan dengan Danyang dan Gyeongbuk Donghaean, Korea Utara dengan Gunung Paektu, dan Ekuador dengan Gunung Tungurahua dan Napo Sumaco.