Suasana malam yang menawan di Burj Khalifa (foto: AP)
DUBAI, bisniswisata.co.id: Pandemi COVID-19 telah mengubah pola kerja orang. Kini, sebagian besar perusahaan telah mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. Mereka tak lagi wajib setor muka, datang secara fisik ke kantor.
Konsep bekerja dari rumah pun dapat diterjemahkan menjadi work from tourist destination. Indonesia pun gencar mempromosikan program work from Bali. Sayang, sejumlah pembatasan masih menghambat orang untuk bisa bepergian antar negara.
Dubai melakukan hal yang sama. Negara yang terkenal sebagai primadona wisata di kawasan Timur Tengah ini baru saja meluncurkan program yang mereka sebut ‘Dubai Virtual Working’.
Program ini didesain untuk individu maupun keluarga yang tertarik tinggal di Uni Emirates Arab sambil tetap bekerja dari sana.
Dengan visa khusus yang berlaku selama setahun, para profesional dapat bekerja secara virtual sambil menikmati keindahan kota.
Menurut Lonely Planet, program visa baru ini juga akan memungkinkan tamu jangka panjang melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh penduduk, seperti membuka rekening bank dan mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah lokal.
Selain itu, bagi mereka yang memenuhi syarat juga akan mendapatkan akses ke semua layanan yang diperlukan, termasuk telekomunikasi, utilitas, dan pilihan sekolah untuk keluarga mereka. Pelamar individu juga akan mendapatkan keuntungan dari pajak penghasilan sebesar nol persen.
“Pandemi global telah mengubah cara kita hidup dan bekerja. Perusahaan multinasional di seluruh dunia mempercepat tingkat adopsi digital mereka dan kehadiran fisik untuk memenuhi tanggung jawab profesional telah didefinisikan ulang,”kata Direktur Jenderal Departemen Pemasaran Pariwisata dan Perdagangan Dubai, Yang Mulai Helal Saeed Almarri.
Mereka yang tertarik mengajukan visa ini harus dapat menunjukkan bahwa mereka berpenghasilan minimal US$ 5.000 (Rp 73, 6 juta) sebulan dengan menyerahkan bukti pekerjaan mereka.
Kemudian, yang harus mereka lakukan adalah membayar biaya visa US$287 (Rp 4,2 juta) ditambah asuransi kesehatan.
Sedangkan bagi pemilik perusahaan, mereka harus menyerahkan bukti kepemilikan perusahaan selama satu tahun atau lebih, dengan bukti pendapatan bulanan rata-rata US$ 5.000 dan laporan bank tiga bulan terakhir.
Seperti yang dicatat oleh pemerintah daerah, program ini bertujuan untuk menarik lebih banyak talenta terbaik untuk tinggal dan bekerja di Emirat, dan semoga mereka menumbuhkan ide dan bisnis baru saat berada di sana.
Inisiatif baru ini merupakan bukti kemampuan Uni Emirat Arab untuk cepat beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah dan memperkenalkan langkah-langkah baru.
“Hal ini meningkatkan kemudahan berbisnis dan meningkatkan daya saing ekonominya,” kata Presiden Kamar Dagang dan Industri Dubai Hamad Buamin.
Traveler yang tertarik untuk mendaftar program visa ini, dan melihat semua keuntungannya, dapat mengunjungi situs Visit Dubai.