NASIONAL

Tri Hita Karana dalam Kemasan Bali Studio Summer Program

DENPASAR, bisniswisata.co.id,DELAPAN belas orang mahasiswa dari berbagai jurusan dari Universitas Western Australia, nampak menyibukkan diri dengan buku sketsa ukuran besar dan lembaran lukisan wayang Kamasan. Ada yang menggurat lembar kertas putih dengan ujung pensil sembari melirik gambar dari layar gajetnya, ada yang memulai mengusap sketsa karyanya menggunakan kuas, atau tissue basah pewarna lukisan. Beberapa sedang menggurat penelek (pena bamboo untuk memberi sentuhan ornamen pada lukisan) pada lembar lukisan dasar wayang Kamasan.

Mereka adalah peserta Bali Studio Summer Program angkatan ke 14 dari program kuliah lapangan yang digagas Paul Trinidad tahun 2011. Program kuliah lapangan di Bali selama dua minggu dengan target meningkatkan kualitas hidup peserta. Menekankan pada perubahan perilaku harmoni keseimbangan otak kiri dan kanan melalui aktivitas berbudaya. Papar Paul Trinidad kepada Bisniswisata.co.id, ketika ditemui di Wantilan Inna Heritage Hotel, Denpasar.

Bali Studio Summer Program yang sudah memasuki tahun kedelapan, menurut Paul selaku Direktur Akademis membuka kesempatan bagi mahasiswa memahami wujud filosofi Tri Hita Karana dalam karya budaya, tradisi, gaya hidup, dan mempelajari keterampilan- keterampilan praktis masyarakat Bali yang menjadi tempat praktik lapangan selama dua minggu.

“Mempelajari, merekam dalam ingatan, merekam dalam gambar, mewujudkannya secara visual dan kemudian menuliskannya. Dalam proses tersebut setiap orang akan menemukan dirinya sendiri. Kami menggunakan konsep harmoni Tri Hita Karana dalam modul pengajaran lapangan ini,’’ jelas Paul Trinidad lebih lanjut.

Jika sebelumnya mereka berada di Bali selaku wisatawan, dalam Bali Studio Summer Program, mereka mendapat pengalaman lebih dalam, melekat dalam nurani bagaimana memiliki hubungan “baik” dengan Tuhan, sesama dan lingkungan. Keharmonisan dinamika kehidupan  yang menurut Paul hilang dari kehidupan masyarakat dunia saat ini.

Kualitas Hidup

Mengikuti Bali Studio Summer Program, tidak hanya memberi pengalaman melihat Bali yang unik baik secara tampilan geografis, karya- karya budayanya baik dari sisi bahasa, spiritual, tradisi, kuliner mau pun arsitekturnya.

“Memahami filosofi Tri Hita Karana tanpa kami harus menjadi religious, memberi pengalaman berharga, tak ternilai bagi saya. Saya ingin membagi pengalaman mengenal tradisi, budaya, keseharian masyarakat tradisi Bali kepada keluarga saya,’’ ungkap Debbie Culchrist salah seorang peserta.

“Tak terlupakan, saya bisa tawar menawar di pasar tradisional di kota Denpasar ini. Memahami arti setiap bentuk rangkaian peralatan upakara,” lanjut Debbie, menambahkan bahwa dilain waktu dia ingin menikmati kehidupan masyarakat Bali dengan tinggal di rumah masyarakat di desa Bali Aga.

Sejumlah mahasiswa mengakui jika kuliah lapangan berbasis budaya tradisional bangsa lain, memberi nilai tambah secara pribadi, meningkatkan kualitas kehidupan social dengan memahami nilai ungkapan “cukup” yang diterapkan masyarakat Bali yang Hindu dalam menjalani kehidupannya.

“Jika setiap mahluk hidup mampu menjalankan konsep harmoni Tri Hita Karana, dunia ini sangat damai. Terbukti apa yang dijalani masyarakat Bali yang Hindu. Ditengah konflik kepentingan atas kebutuhan ekonomi, masyarakat Bali mampu menjaga harmoni hubungannya dengan Tuhan, sesama dan lingkungannya. Kuncinya pada konsep hukum Karmapala,” tegas Debbie.

Dalam program dua minggu di Bali, peserta selain mendapat pembelajaran bahasa Indonesia, belajar tatacara kehidupan social masyarakat Hindu, belajar menyiapkan upakara, menikmati pelajaran menari sebagai ibadah kepada Tuhan. Mereka secara intens mendapat pembelajaran mengolah raga melalui aktivitas melukis gaya Kamasan. Mulai dari membangun ide, mewujudkan dalam sketsa, mewarnai, kemudian memberikan sentuhan akhir.

“Uji kesabaran dan ketenangan jiwa,” ungkap Nyoman Susangka dari Sanggar Lukis Wayang Tradisional Kamasan Nyoman Mandra, menanggapi prilaku peserta program dalam menyelesaikan tugasnya. Pasalnya, tidak semua peserta memiliki tingkat kematangan emosi, jiwa yang sama. *

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*