DAERAH DESA WISATA

Tommy Wong: Jadikan Pulau Bali, Pulau Free Wi-Fi

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tommy Wong, CEO Victorindo Group yang juga Ketua Billionaire Mindset Indonesia , wadah komunitas pengusaha sukses berharap Kemenparekraf dan Pemprov Bali menjadikan Pulau Dewata sebagai pulau Free Wi- Fi.

” Ini penting karena dinyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali satu-satunya yang minus diantara seluruh provinsi di tanah air. Untuk mendongkraknya populerkan Bali sebagai destinasi wisata yang free Wi-Fi di seluruh pulau,”  ujarnya.

Intinya pemerintah harus berani buat terobosan agar wisatawan nusantara maupun asing yang masuk ke Bali sejak tiba di bandara internasional langsung mendapat notifikasi di handphone akses password untuk mendapatkan internet gratis di seluruh pulau termasuk remote area.

“Di dunia ini setahu saya belum ada destinasi wisata dengan julukan free Wi-Fi Island. Pulau Hawaii di AS, Maldive dan pulau resort dunia lainnya belum ada yang dijuluki seperti itu. Di era digital terlebih di masa pandemi global, internet sudah menjadi kebutuhan jadi kasih internet gratis ke wisatawan saja,” jelasnya.

Akses internet adalah kebutuhan tak kasat mata yang dicari semua orang mulai dari anak-anak , tua-muda, laki perempuan, bahkan pengemis sampai pejabat disemua pelosok bumi. Oleh karena itu memenuhi satu kebutuhan umat di zaman ini bisa menjadi daya tarik wisata.

“COVID-19 telah memporak-porandakan semua teori marketing oleh karena itu usulan menjadikan pulau dewata sebagai Free Wi-Fi Island patut dicoba apalagi jadwal untuk membuka perbatasan dan menerima wisatawan mancanegara atau internasional masih on the track Juli mendatang,” jelasnya.

Menurut Tommy Wong, tidak ada teori yang bisa membenarkan maka perlu melakukan terobosan diusahakan bekerjasama dengan operator seperti Telkomsel sehingga ke pelosok Bali tersedia Wi-Fi gratis.

Pandemi global telah mengajarkan umat manusia penduduk bumi untuk kembali memanusiakan manusia sehingga dengan memperhatikan salah satu kebutuhan yaitu sinyal internet yang baik maka wisatawan sudah senang.

“Kita harus punya pandangan positif dan lakukan usaha bersama  yang orientasinya adalah hasil terbaik  ( best on result ) dan kalau dampaknya besar lanjutkan. Kalau dampaknya kecil hentikan,” kata Tommy Wong.

Bali memang sudah terkenal dan kerap dianggap sudah tidak perlu dipromosikan padahal banyak hal yang harus terus dijaga seperti keamanan, kenyamanan, kebersihan apalagi terkait pandemi COVID-19 layaknya citra kota Singapura.

“Saya optimistis dengan penerapan protokol kesehatan melalui program CHSE singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) pariwisata Bali segera bangkit,” katanya.

Tommy Wong juga berharap selain akses internet, kendaraan umum diperbanyak yang mencakup remote area ( daerah pelosok atau terpencil) hingga ke desa-desa wisata karena peluang untuk dikunjungi oleh para digital nomad besar.

Seperti diketahui  digital nomad mengincar Bali sebagai tempat tujuan mereka. Mereka pun berusaha mewujudkannya dengan membuat sebuah petisi ke Presiden Jokowi untuk dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia seperti visa khusus untuk digital nomad.

Digital nomad adalah gaya hidup yang dilakukan para freelancers. Pengusaha digital dan pekerja remote yang  melakukannya karena kerap berpindah-pindah termasuk bekerja dari desa wisata.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)