NEWS

Sri Lanka Lockdown Bandara Selama 10 Hari

COLOMBO, bisniswisata.co.id: Semua bandara internasional di Sri Lanka akan melarang penumpang turun antara 21 dan 31 Mei sebagai langkah terbaru negara itu untuk mengekang gelombang pasang infeksi COVID -19.

Dilansir dari TTG Asia, keputusan direktur jenderal penerbangan sipil pada 19 Mei akan memengaruhi penduduk Sri Lanka dan turis asing, dan bergabung dengan perintah lockdown seluruh pulau yang sudah disahkan dan berlaku hingga pekan depan.

Pembatasan baru akan berdampak pada peringatan Hari Raya Weisak pada 26 dan 27 Mei, sebuah festival yang menandai kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha, pemimpin spiritual komunitas mayoritas Sinhala di Sri Lanka.

Sri Lanka telah melihat lonjakan kasus baru-baru ini, dengan jumlah kasus harian lebih dari 1.500 dan kematian mencapai 1.000 pada 18 Mei. Jumlah total kasus pada 18 Mei adalah 147.720.

Pembatasan perbatasan tidak akan berlaku untuk penumpang yang akan berangkat, pesawat darurat, operasi kargo dan penerbangan kemanusiaan, serta penumpang yang transit melalui Kolombo ke tujuan lain.

Langkah tersebut dianggap sebagai pukulan lebih lanjut bagi industri pariwisata Sri Lanka, yang hanya melihat sedikit kedatangan internasional meskipun perbatasannya telah dibuka kembali pada 21 Januari 2021.

Devindre Seneratne, Direktur pengelola di JourneyScapes Travels dan mantan presiden Asosiasi Operator  inbound tour Sri Lanka, mengatakan kepada TTG Asia bahwa asosiasi tersebut mendukung upaya pemerintah untuk mengekang penyebaran pandemi dengan memberlakukan penguncian yang diperlukan.

“Sayangnya pariwisata terpengaruh, tetapi ini di luar kendali siapa pun,” katanya.

Pemilik biro perjalanan Nilmin Nanayakkara ini bersiap untuk pembatalan masuk, tetapi juga mengakui bahwa kesehatan adalah prioritas bagi semua.

Meskipun krisis sedang berlangsung, otoritas pariwisata tetap melanjutkan upaya pemasaran mereka. Salah satu upaya yang paling menonjol adalah lewat berbagai wawancara di saluran internasional seperti BBC dan CNN untuk mempromosikan daya tarik pariwisata negara tersebut oleh Ketua Pariwisata Sri Lanka

Kimarli Fernando.

 

Evan Maulana