China -RI sama-sama giat menjaring wisatawan Muslim dari ke dua negara.
JIMBARAN, Bali, bisniswisata.co.id: Komunitas Multi Level Marketing ( MLM) kosmetik dari China mulai mengalihkan kegiatan incentive dari Korea Selatan ke Indonesia. Kunjungan MLM China diharapkan mendongkrak target kunjungan 17 juta wisman tahun ini, kata Vinsensius Jemadu, hari ini.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II yang membidangi pasar China, Kementrian Pariwisata ini mengatakan bulan September ini ada 2050 wisatawan China yang terbang langsung ke Bali dengan charter flight. Bulan Oktober pihaknya juga menanti 3000 wisatawan China lainnya dari komunitas MLM.
“Biasanya untuk komunitas MLM terutama kosmetik mereka yang berhasil melakukan target penjualan yang tinggi akan mendapat bonus jalan-jalan ke Korsel namun kini konsentransi ke tujuan wisata di Bali,” kata Vinsensius.
China memang merupakan negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Juni 2018, jumlah kunjungan wisatawan asal China telah mencapai 1.048.456. “ Target 2018 untuk wisatawan China adalah 2.620.000 orang. Jadi masih ada 4 bulan lagi mengejar target tersebut,” tegasnya.
Vinsensius mengaku akibat gempa di Lombok, pihaknya kehilangan 10.000 wisatawan China yang semula dijadwalkan datang ke Bali saat gempa dan pasca gempa. Pihaknya optimistis dengan menggarap MLM yang masuk kategori Meeting, Incentive, Conference & Exhibition ( MICE) maka target tetap akan tercapai.
Saat ini pemerintah daerah di China juga gencar menjaring wisatawan Indonesia ke China terutama Pemda Hainan yang menjadi tujuan wisata utama di China juga. Komunitas Muslim Indonesia sejak tahun lalu juga gencar ikut paket wisata Muslim ke beberapa kota di China termasuk ke Hainan
“Pemda Hainan promosi paket wisata menggunakan penerbangan Indonesia seperti Lion Air, Sriwijaya dan Citilink dengan terbang langsung dari Jakarta maupun Surabaya. Penerbangan charter dari China di isi wisatawannya yang ke Bali,” jelasnya.
Kementerian Pariwisata akan terus menggarap potensi pasar wisatawan China dan pekerjaan rumah yang belum digarapnya, kata Vinsensius, yaitu menggarap potensi 100 juta Muslim asal China yang jumlahnya sangat besar.
“Tahun depan Kemenpar akan fokus menyasar potensi wisatawan dari wilayah Ningxia dan Xi’an. Dua daerah tersebut merupakan wilayah yang ditempati mayoritas masyarakat Muslim di China,”
Menurut Vinsen, karakteristik wisatawan Muslim China memiliki ketertarikan dengan destinasi Muslim Friendly dan menyukai wisata bahari yang menyuguhkan pemandangan alam serta laut yang jernih dan kehidupan bawah laut yang indah karena mereka hidup jauh dari lautan.
“Secara umum, preferensi mereka sama namun sebagai wisatawan Muslim ingin fasilitas yang memenuhi kebutuhan dasar wisatawan musli, mulai sarana ibadah dan makanan halal.
“Mereka sangat memperhatikan soal makanan hala dan juga memerhatikan tempat dan sarana ibadah. Kalau soal suka belanja dan wisata bahari sama seperti wisatawan China umumnya,” ujar Vinsensius
Menurut Vinsensius, Kemenpar telah menyiapkan strategi promosi untuk meraih wisatawan dari dua daerah tersebut. Diantaranya memulai branding dan advertising di berbagai saluran media di Ningxia dan Xi’an.
“Kita juga akan mulai memperhatikan waktu promosi di waktu puasa dan lebaran di sana,” kata Vinsensius.