TANA TORAJA, bisniswisata.co.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan tahun 2019, Kabupaten Tana Toraja bakal dibangun bandar udara untuk mendorong kegiatan ekonomi daerah, khususnya sektor pariwisata. Mengingat, pariwisata Tana Toraja sudah mendunia, sayangnya akses menuju Tona Toraja masih melalui perjalanan darat sehingga butuh waktu lama.
“Tadi saya sudah sampaikan ke bapak bupati dan pak gubernur bahwa Insya Allah airport di sini akan segera selesai,” kata Presiden Jokowi usai menghadiri Perayaan Natal Oikumene Tanah Toraja di Bundaran Kolam Makale Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Jokowi yang didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyebutkan, pembangunan bandara baru di daerah itu, bakal rampung pada 2019. Saat ini, pengerjaan bendara tersebut sudah dilakukan dan berjalan sekitar 20%-30%.
Jokowi menyebutkan, setelah selesai, bandara tersebut bisa didarati pesawat jenis ATR. “Pesawat jenis ATR bisa turun dan ini sangat baik untuk pengembangan berbagai potensi, terutama pariwisata di Tana Toraja,” kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ia menyebutkan, potensi wisata di Tana Toraja sangat didukung oleh kekuatan budaya yang ada di daerah itu. Saat ini di Kabupaten Tana Toraja sudah ada Bandara Pontiku yang terletak di Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja. Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 900 23 meter. Jarak dari kota Makale (ibukota Tana Toraja) sekitar 9 kilometer.
Bandara ini direlokasi karena tidak bisa dikembangkan lagi karena landasan pacu sepanjang 900 meter tidak bisa lagi diperpanjang karena terbentur jurang dan bukit. Rencananya, bandara ini berada di Buntu Kuni, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja. Dekat dengan jalan trans-Sulawesi dan berjarak sekitar 12 kilometer dari Makale.
Seperti dilansir laman Setkab.go.id, Senin (24/12/2018) Presiden Jokowi meresmikan satu bandara baru dan pengembangan 4 terminal bandara yang seluruhnya dibangun di Pulau Sulawesi. Peresmian yang dipusatkan di Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, ini sekaligus mengakhiri rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Sulawesi, Minggu (23/12) siang.
Satu bandara yang baru saja dibangun dan diresmikan itu ialah Bandara Morowali di Sulawesi Tengah. Sementara empat terminal bandara yang diresmikan adalah terminal bandara Syukuran Aminuddin Amir di Sulawesi Tengah, terminal bandara Haji Aeropala Selayar dan terminal baru bandara Lagaligo-Bua di Sulawesi Selatan, dan terminal bandara Betoambari di Sulawesi Tenggara.
“Kita semua berharap agar pembangunan ini nantinya betul-betul dapat memudahkan kita pergi ke manapun, juga dapat mempercepat kita pergi ke manapun. Dapat juga untuk mengirimkan barang atau logistik ke manapun,” kata Presiden dalam sambutannya.
Bagi masyarakat di Sulawesi sendiri, bertambahnya pilihan transportasi ini diharapkan dapat menghubungkan mereka dengan saudara-saudaranya di seluruh Indonesia. “Kita memiliki 17 ribu pulau dan kita ingin masyarakat yang ada di sini, di Provinsi Sulawesi Tengah, bisa berkenalan dengan saudara-saudaranya di Wamena (Papua), Yahukimo (Papua), dan Bener Meriah di Aceh,” tutur Presiden Jokowi.
Bandara Morowali yang baru selesai dibangun pada tahun ini didirikan di atas lahan seluas 158 hektare dan dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 1.500 meter serta fasilitas terminal penumpang seluas 1.000 meter persegi. Bandara ini berada di Desa Umbele, Kecamatan Bumiraya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Pembangunan bandara baru tersebut semakin menambah konektivitas Kabupaten Morowali menuju kota-kota besar seperti Kendari, Palu, dan Makassar. Sebelum adanya bandara ini, masyarakat setempat mesti menempuh jalur darat dan laut untuk menuju kota lainnya. (EP)