NASIONAL

Saat Peak Season, Pariwisata Indonesia malah Berduka

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Di saat peak season akhir tahun, pariwisata Indonesia malah berduka. Duka terjadi saat tsunami menyapu Selat Sunda, yang memiliki sederet destinasi wisata bahari, yang kerap disambangi wisatawan lokal, nasional bahkan internasional.

Objek wisata pesisir terkenal itu Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung yang ada di wilayah Banten. Sedangkan wilayah Propinsi Lampung untuk wilayah Bakauheni terdampak tsunami yakni Pantai Tanjung Tuha, Pantai Minang Rua, dan Pantai Belebuk.

Juga destinasi wisata pantai di sepanjang Pesisir Kecamatan Rajabasa. Pantai Kahai, Pantai Kunjir, Pantai Way Muli, Pantai Wartawan de Mansion, Pantai Banding, Pantai Canti, dan Pantai Batu Kapal juga masih lumpuh.

Bahkan pantai di sepanjang Pesisir Kecamatan Kalianda juga bernasib serupa. Pantai Maja, Pantai Kedu, Pantai Ketang, Pantai Laguna/Alau2 , Pantai Bagus, Pantai Tanjung Beo, Pantai Sappenan, Hutan Mangrove Grand Elty, Pantai Kalianda Resort, Pantai Merak Belantung, Pantai Marina, dan Pantai Teluk Nipah terdampak tsunami.

Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin (24/12) korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda menjadi 281 orang. Selain itu, korban luka-luka juga bertambah menjadi 1.016 dan 57 orang masih dinyatakan hilang.

“Jumlah pengungsi juga bertambah menjadi 11.687 orang. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Senin (24/12).

Hingga saat ini, sambung dia, penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda. Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, dan perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak.

Korban dan kerusakan terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain. “Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas,” ujar Sutopo.

Dijelaskan, dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di lima kabupaten terdampak. Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, tujuh orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.

Daerah pesisir di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung pun banyak mengalami kerusakan. Sebanyak 10 kecamatan di Pandeglang terdampak dari terjangan tsunami. Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.

Menurut dia, saat ini ribuan personel gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BPBD, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat dan lainnya terus melakukan penanganan darurat. Kepala daerah memimpin penanganan darurat di daerahnya.

“Jadi evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik pun terus disalurkan,” ujar dia.

Untuk evakuasi dikerahkan alat berat tujuh ekskavator, 12 unit dump truck, dua unit loader. Dalam mobilisasi ke lokasi bencana dikerahkan satu ekskavator, satu dozer, satu loader, satu grader, dua tronton, dan empat dump truck. Namun, karena panjang dan luasnya daerah terdampak masih diperlukan tambahan alat berat dan personel untuk membantu evakuasi, dan pencarian dan penyelamatan korban.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Guntur Sakti menjelaskan sejumlah destinasi wisata di Lampung Selatan dipastikan lumpuh terdampak bencana tsunami di Selat Sunda.

“Kami lakukan pemantauan dan pendataan terkait dampak tsunami di Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12). Data dihimpun Tim TCC dari Kabupaten Lampung Selatan, diketahui tiga hal utama terkait pariwisata, yakni 3A yang terdiri dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Lampung Selatan kena dampak tsunami,” ungkap Guntur juga Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC).

Dilanjutkan, sebagian besar terdampak tsunami adalah atraksi alam seperti pantai dan pulau, namun untuk atraksi yang berbasis budaya dan buatan belum terdata. Terkait amenitas, tercatat tiga hotel di Lampung Selatan mengalami kerusakan. Hotel Wartawan de Mansion mengalami kerusakan di 15 kamarnya, Hotel Grand Elty Krakatoa restorannya tersapu air, dan Kahaii Beach Resort yang mengalami kerusakan pada fasilitas di tepi pantai.

Sejumlah 102 gardu PLN pun masih padam dan 20 tiang SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) roboh “Untuk aksesibilitas, Dermaga Boom di Kalianda dilaporkan hancur,” katanya sambil menambahkan untuk darat, akses jalan menuju pantai-pantai di sepanjang pantai di Kecamatan Bakauheni, Kecamatan Rajabasa, dan Kecamatan Kalianda dilaporkan juga mengalami kerusakan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin (24/12) bertolak ke Provinsi Banten untuk meninjau penanganan pascabencana tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang.

Melalui Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja Bogor, Jawa Barat, Presiden Jokowi beserta rombongan lepas landas menuju Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dengan menggunakan Helikopter EC725 Caracal milik TNI AU, pada pukul 09.00 WIB.

Setibanya di Kabupaten Pandeglang, Presiden Jokowi langsung meninjau beberapa lokasi yang terdampak bencana tsunami. Selain itu, Presiden akan mengunjungi beberapa puskesmas dan rumah sakit di Pandeglang yang jadi tempat perawatan para korban bencana tsunami.

Dalam peninjauan ini, Presiden ingin memastikan bahwa penanganan dampak bencana tsunami dapat diselesaikan dengan cepat dan baik, terutama evakuasi korban dan adanya bantuan pelayanan kesehatan.

Kemarin saat memberikan keterangan pers di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Presiden telah menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Sosial, Panglima TNI, hingga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan jajaran terkait untuk langsung terjun ke lapangan melakukan evakuasi dan pendataan.

“Saya juga telah memerintahkan untuk melakukan langkah-langkah darurat menemukan korban dan juga melakukan perawatan secepat-cepatnya,” ucap Presiden. (EP)

Endy Poerwanto