KUPANG, bisniswisata.co.id: Nasib tragis menimpa 11 wisatawan domestik. Saat menikmati musim liburan ingin menikmati hewan purba Komodo, malah mengalami musibah. Kapal wisata KM Lahila yang ditumpanginya tenggelam di wilayah perairan Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 23 Desember 2018.
Kapal nahas itu ditumpangi 12 orang wisatawan domestik, terdiri 9 turis lokal dan tiga ABK. “Dari 11 penumpang tersebut, lima orang dilaporkan selamat dan enam orang lainnya belum diketahui keberadaan mereka,” ungkap Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edi Suryono seperti dilansir laman Liputan6.com, Senin (24/12/2018).
Data yang diperoleh sementara, lanjut Edi, kapal itu dinakhodai oleh Sudarlim (L) dan tiga orang kru kapal masing-masing Nurtin, Hartono, dan Elias.
Sedangkan 9 orang wisatawan domestik, diantaranya Dr Yudi Prayudi, Dr Tyas Priyayi, Sekar Ayu Padmadhani, Raditya Arif Pambudi, Pramathya Hadi Wicaksono, Ervin, dan Grogorius.
Menurut Edi, setelah menerima laporan, tim SAR gabungan kemudian berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo untuk melakukan pencarian di tempat kejadian dan akan mengevakuasi korban yang selamat. “Untuk kronologi lengkap dan penyebab kecelakaan itu masih kami himpun,” pungkas Edi.
Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono menjelaskan hingga kini 2 orang wisatawan masih hilang. “Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua orang wisatawan yang hilang akibat tenggelamnya kapal wisata itu,” kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumowardono.
Dia menjelaskan, kapal wisata KM La Hila itu disewa oleh sembila orang wisatawan domestik yang ingin berwisata ke kawasan wisata Komodo sambil menikmati liburan Natal dan tahun baru. Dua korban yang hilang itu ialah Dr Yudi Prayudi dan Gregorius, yang bertugas sebagai pemandu wisata.
Kapolres mengatakan kapal wisata itu bertolak dari Labuan Bajo pada Sabtu (22/12), pukul 08.00 Wita. Kapal itu menyinggahi sejumlah kawasan wisata, seperti Pulau Rinca dan lain-lain. Pada Minggu, kapal itu bertolak dari pulau Rinca menuju Pulau Padar, tapi pada pukul 04.00 Wita kapal itu karam karena dihantam gelombang.
“Korban kecelakaan laut yang berhasil dievakuasi sembilan orang ke Labuan Bajo dan mendapatkan perawatan di RS Siloam saat ini. Jadi sampai kini dua orang wisatawan lainnya masih dicari. Kami minta jika ada nelayan yang menemukan, segera lapor kami,” sarannya.
Kepala Otoritas Syahbandar Labuan Bajo Iwan Sumantri mengatakan kapal itu hanya diberikan izin berlayar ke dua tempat wisata, yakni pulau Rinca dan Loh Buaya. “Nakhodanya bernama Sudarmin kayaknya nakal, sehingga ujung-ujungnya kapal yang dinakhodainya diterjang gelombang dan tenggelam,” kata Iwan. (EP)