Musik pun Bergema Meski Merapi Waspada

SLEMAN, bisniswisata.co.id: Suasana pertunjukan musik bertajuk Merapi Night Specta 2018, benar-benar spektakuler. Gelaran di Embung Kaliaji, Desa Wonokerto Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (30/6/2018) malam, menjadi penghibur masyarakat di tengah-tengah sendunya aktivitas Gunung Merapi yang masih waspada.

Meski cuaca dingin, antusiasme masyarakat menyaksikan lantunan musik tahunan itu terlihat tidak surut. Ratusan pengunjung tampak terbuai menikmati penampilan musisi-musisi. Mulai Letto, Journey sampai Man yang merupakan band reggae dari Sulawesi.

Band Letto dengan vokalisnya Noe menyanyikan beberapa lagu seperti Sandaran Hati, Ruang Rindu, Sebelum Cahaya, Lubang Di Hati dan masih banyak lainnya. Noe sesekali mengajak penonton ikut bernyanyi. Penonton maupun fans Letto yang kebanyakan anak muda terhibur dan antusias mengikuti gelaran ini.

Selain itu, ada pertunjukan teatrikal Umbul Donga yang menyajika rangkaian doa untuk keselamatan masyarakat Lereng Merapi. Sajian Teatrikal Umbul Donga dibawakan Sanggar Gita Gilang. memberikan pesan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat harus menjaga kelestarian alam, tidak malah merusak alam. Pertunjukkan teater ini, juga menghipnotis pengunjung.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, tidak ketinggalan menghadiri dan menyaksikan Merapi Night Specta. Juga turut menyambut baik dan memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan gelaran ini. Sri berharap, gelaran itu dapat menjadi salah satu wadah bagi musisi-musisi maupun seniman-seniman untuk berekspresi dan berinteraksi.

Selain itu, ia berpendapat, gelaran ini memiliki fungsi strategis mendukung kemajuan pariwisata dan memasarkan produk-produk lokal. Terlebih, tidak sedikit wisatawan yang khawatir akan kondisi Gunung Merapi. “Pagelaran malam semacam ini akan meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sleman dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Sri dalam keterangan tertulis yang diterima Bisniswisata.co.id, Selasa (03/07/2018).

Merapi Night Specta terselenggara atas hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Sleman dan Dinas Pariwisata DIY. Gelaran ini dihelat di lereng-lereng Gunung Merapi, demi membangun potensi kekuatan wisata yang ada.

Merapi Night Specta memang dikemas dalam wisata budaya sehingga tidak menjadi sarana rekreasi saja. Gelaran ini ditunjukkan sebagai sarana mengenalkan budaya Sleman kepada masyarakat. Merapi Night Specta kali ketiga ini diharapkan dapat menambah alternatif hiburan di Kabupaten Sleman dan dinikmati wisatawan, baik wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda DIY, Sulistyo mengatakan event yang dikemas dalam wisata budaya ini tidak hanya sebagai sarana rekreasi namun juga sarana edukasi serta sebagai sarana mengenalkan budaya pada masyarakat.

Merapi Night Specta tahun ini merupakan acara ketiga kalinya, diharapkan dengan adanya acara tersebut dapat menambah alternatif hiburan yang bisa dinikmati wisatawan baik domestik maupun mancanegara. “Merapi Night Specta diselenggarakan untuk membangun potensi kekuatan wisata di Lereng Merapi sehingga mampu membangun ikon kepariwisataan baru di DIY,” ungkapnya.

Ia mengatakan selain nilai-nilai wisata budaya, dalam agendanya, Merapi Night Specta juga diharap mengenalkan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian kawasan hutan lereng Merapi dengan menjaga keamanan hutan dan hasil hutan sehingga konservasi dapat tercapai.

Pengunjung disuguhi hiburan penampilan dari beberapa musisi seperti Letto Band, Journey Band, dan Man. Ada juga penampilan teatrikal dari Umbul Donga yang menceritakan tentang perusakan alam. Ratusan pengunjung ikut serta baik dari masyarakat setempat maupun pengunjung dari luar. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto