YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis wisata MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) mampu mendongkrak okupansi hotel di Yogyakarta pasca-Lebaran.
“Kami perkirakan mulai Agustus 2018 aktifitas MICE mulai banyak dan mendongkrak okupansi,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Selasa (3/6/2018)
Menurut dia, kegiatan MICE selama ini merupakan andalan utama perhotelan di DIY yang kebanyakan dilakukan oleh berbagai instansi pemerintahan atau kementerian, serta swasta.
Saat ini, menurut dia, rata-rata okupansi masih mencapai 40 persen. Okupansi itu menurun dibandingkan masa “high season” saat libur Lebaran 2018 yang mampu mencapai 100 persen. “Namun kami yakin MICE mampu menolong tingkat hunian yang masih rendah,” kata dia.
Public Relations Hotel Tentrem Yogyakarta, Venta Pramusanti menyebutkan rata-rata okupansi hotelnya masih di kisaran 45-60 persen. Kegiatan MICE, menurut dia, saat ini belum banyak bermunculan baik dari instansi pemerintah maupun swasta. “(MICE) belum banyak bermunculan, kami perkirakan minggu-minggu ini,” kata dia.
Ketua Asosiasi Tour dan Travel Agen Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Udhi Sudhiyanto seperti dilansir Antara meyakini pemesanan paket wisata dari wisatawan mancanegara akan meningkat seiring memasuki masa liburan musim panas di Eropa.
Menurut dia, kunjungan wisatawan Eropa ke Yogyakarta akan terus mengalami lonjakan mulai akhir Juni hingga Agustus 2018. Agenda wisata mereka juga lebih padat dibandingkan wisatawan domestik karena rata-rata memiliki lama tinggal hingga 3-4 hari. “Sekarang saja pemesanan travel untuk wisatawan mancanegara sudah meningkat 20 persen dibandingkan bulan lalu,” kata dia. (ANT)