INTERNATIONAL

Museum Louvre Batasi Jumlah Kunjungan Wisatawan

PARIS, bisniswisata.co.id: Lonjakan jumlah kunjungan wisatawan yang berwisata ke museum selalu diharapkan. Lucunya, justru Museum Louvre di Paris, Prancis tak mengharapkan jumlah kunjungan yang banyak, malah terus menekan. Bahkan kini memberlakukan penjualan tiket melalui online.

“Sepanjang tahun 2019, jumlah turis yang datang ke Museum Louvre turun menjadi 9,6 juta seiring dengan rencana pembatasan jumlah pengunjung. Tahun sebelumnya, Museum Louvre tercatat dikunjungi 10,2 juta orang,” papar sang direktur seperti yang dikutip dari AFP pada Senin (6/1).

Pengelola museum paling populer di dunia ini secara aktif menekan jumlah kedatangan kunjungan turis selama musim panas.”Perubahan nyata adalah pada bulan Juni, Juli dan Agustus,” kata Direktur Louvre, Jean-Luc Martinez.

Pihaknya juga memotong jumlah pengunjung sebanyak 600 ribu pada saat itu. “Kami mencoba membatasi jumlahnya sehingga tidak akan ada lebih dari 1 juta pengunjung per bulan yang terjadi pada 2018.” sambungnya.

Untuk melakukan itu, museum ditutup selama beberapa hari selama pekan ramai turis di musim panas, kata Martinez, ketika ibu kota Prancis juga sedang dilanda gelombang panas. “Kami adalah satu-satunya lembaga budaya di dunia yang melakukan ini dan kami sangat tegas. Kami melakukan ini karena kami ingin menyambut pengunjung lebih baik, tidak hanya meminta mereka datang.” lontarnya serius.

Louvre sejauh ini adalah museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, diikuti Museum Nasional China di Beijing dengan 8,6 juta pengunjung, dan Museum Seni Metropolitan New York, yang didatangi 7,3 juta orang pada tahun 2018.

Reservasi Internet, yang mendatangkan setengah dari total kunjungan Louvre, telah membantu mengatur jumlah kedatangan, kata Martinez. Tiket pameran Leonardo da Vinci di Louvre dijual di awal, namun Martinez mengatakan tidak ingin memaksa semua pengunjung “berlomba-lomba” memesan tiket di awal.

Sekitar 180 ribu orang telah memesan tiket untuk pameran sebelum dibuka secara resmi pada akhir Oktober. Pameran yang laris itu mendorong angka pengunjung naik 14 persen pada bulan November, dan pengelola Louvre menambah jam pameran hingga tengah malam untuk mengatasi permintaan sebelum ditutup pada akhir Februari 2020.

“Pesan yang ingin kami sampaikan adalah bahwa hanya dengan membuat reservasi di awal, Anda dijamin masuk ke museum dalam waktu 30 menit,” ujar Martinez.

Dia mengatakan protes jalanan anti-pemerintah “rompi kuning” hampir setiap minggu di ibu kota Prancis selama 2019 tidak banyak berpengaruh pada jumlah kunjungan di Louvre. “Sebanyak 75 persen dari pengunjung kami berasal dari luar negeri”, dengan turis Amerika dan China paling banyak.

Begitu juga dengan aksi mogok mengenai reformasi pensiun, yang telah melumpuhkan transportasi umum di Perancis pada bulan lalu. Museum Louvre hampir buka setiap hari, hanya tutup saat kekurangan karyawan saat aksi demo berlangsung.

Direktur juga memuji keberhasilan Museum Louvre di Abu Dhabi, yang telah menarik lebih dari 2 juta pengunjung dalam dua tahun, “terutama dari India”.

Museum satelitnya di Lens, utara Prancis juga telah melewati target setengah juta pengunjung untuk pertama kalinya tahun ini, tambahnya sambil menambahkan untuk pemesanan tiket masuk ke Museum Louvre di Paris, Prancis, turis bisa mengunjungi situs resminya di sini. (*)

Endy Poerwanto