Pulau Bintan nan elok mencuri hati wisatawan mancanegara (foto: Paket tour bintan)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pulau Bintan di provinsi Kepulauan Riau terkenal dengan keindahan pantainya. Ia kini menjadi salah satu tujuan wisata alam favorit, terutama bagi warga Singapura dan Malaysia. Lokasi yang berdekatan menjadikan Bintan tempat ideal untuk menghabiskan liburan akhir pekan.
Pulau Bintan terletak di seberang Singapura dan Johor Baru, Malaysia dan berhadapan langsung dengan Laut China Selatan.
Kebanyakan orang Singapura bahkan menganggapnya sebagai “rumah kedua.” Di sana mereka dapat melepas lelah dan penat karena pekerjaan. Paket tur ke Bintan selama ini didominasi wisatawan mancanegara yang sebagian besar dari Singapura.
Dolar Singapura sempat menjadi mata uang yang digunakan di beberapa resort dan hotel. Meski kemudian pemerintah mengeluarkan UU tentang penggunaan rupiah di dalam negeri. Kini wisatawan wajib menggunakan rupiah saat berwisata ke Bintan.
Pulau Bintan adalah pulau terbesar di provinsi Kepulauan Riau. Ibu kota provinsi, Kota Tanjunginang, berada di sana. Pulau ini memiliki tiga Pemerintahan, yakni: Pemerintah Kota Tanjungpinang yang terletak di Senggarang, Pemerintah Kabupaten Bintan terletak di Bandar Seri Bintan, serta Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau di Pulau Dompak (Tanjungpinang).
Apa saja wisata yang ada di Pulau Bintan?Dirangkum dari laman resmi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, berikut tempat wisata di Pulau Bintan:
- Lagoi Bay Bintan
Berada pada kawasan seluas 1.300 hektar, Lagoi Bay adalah ‘jantung Pulau Bintan’. Kawasan ini menawarkan aneka cita rasa makanan yang tersebar pada banyak tempat makan untuk memenuhi selera para wisatawan. Wisatawan bisa mencoba makanan lokal mulai dari rendang sapi hingga goreng pisang keju, atau bahkan makanan laut segar serta makanan mancanegara lainnya.
Di Lagoi Bay Bintan terdapat sejumlah tempat hiburan di antaranya adalah Plaza Lagoi, Lagoi Beach, Lake Lagoi dan atraksi-atraksi lain seperti Lagoi bay Lantern Park serta Rumah Imaji.
- Pantai Trikora
Di antara barisan pantai di Pulau Bintan, Pantai Trikora adalah satu yang paling dikenal dan sejak lama jadi ikon wisata pantai terdepan yang sangat diminati pengunjung. Pantai ini terkenal baik dikalangan wisatawan domestik maupun asing.
Pantai Trikora membentang panjang di sisi Timur Pulau Bintan dan dihampari bentangan pasir putih berbulir halus. Beberapa bagiannya, dihiasi oleh hamparan bebatuan berbagai bentuk dan rupa.
Beragam aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan di Pantai Trikora adalah berenang, menyelam, memancing serta berbagai olahraga pantai lainnya. Letak pantai ini dari Tanjung Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau berkisar 45 kilometer atau satu jam perjalanan.
- Pulau Penyengat
Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti adalah sebuah pulau kecil yang berjarak 2 km dari Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pulau ini berukuran panjang kurang lebih 2.000 meter dan lebar 850 meter.
Pulau ini dapat ditempuh dari Kota Tanjungpinang dengan menggunakan perahu kecil bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.
Di Pulau Penyengat terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang diantaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau, Istana Engku Bilik, Balai Adat Melayu, makam-makam para Raja dari Kerajaan Johor-Riau-Lingga.
Kemudian terdapat makam dari pahlawan nasional di bidang bahasa yaitu Raja Ali Haji (Raja Ali Haji adalah pengarang Gurindam 12, cikal bakal bahasa Melayu dan bahasa Indonesia), Gedung Tabib, kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.
Pulau Penyengat dinobatkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional dan tempat lahirnya tata bahasa Melayu.
- Pulau Mapur
Pemandangan bawah laut yang elok di perairan sekitaran Mapur, Kabupaten Bintan ini sejak lama sudah menyedot perhatian para wisatawan, terutama mereka para penyuka diving.
Tak heran kalau di waktu-waktu tertentu, perairan Mapur dan sekitarnya banyak dikunjungi turis asing. Pulau Mapur sendiri memiliki luas 4.400 meter persegi dengan jumlah penduduk sekitar 267 KK.
Di sisi Utara, perairannya berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Malaysia, sisi Selatan berbatasan dengan Kelong sedangkan di sisi Barat berbatasan dengan Kecamatan Gunung Kijang.
Sejak tahun 2006, pemerintah telah mengembangkan perairan Pulau Mapur sebagai kawasan “COREMAP,” yang fokus pada penelitian terumbu karang.