NEWS

WTTC Rilis Laporan Tren Perjalanan Masa Depan Usai Pandemi COVID-19

Tren perjalanan pascapandemi corona (foto: pointbleu design)

LONDON, bisniswisata.co.id: World Travel & Tourism Council (WTTC) yang mewakili sektor parwisata global baru saja merilis laporan tentang dampak pandemi COVID-19 terhadap empat pemangku kepentingan paling utama di sektor pariwisata, yakni: para pelancong, pebisnis, para tanaga kerja, dan masyarakat. 

Laporan ini disusun anggota WTTC bersama-sama dengan Oliver Wyman, perusahaan konsultan manajemen global, demikian seperti dilansir dari rilis yang diterima bisniswisata.co.id.

Hasil studi ini menegaskan perlunya koordinasi yang rapih pada tingkat global sebagai siasat untuk memulihkan sektor yang selama 2019 memberi kontribusi 10,3% terhadap PDB global.

Travel & Tourism juga bertanggung jawab atas satu dari 10 pekerjaan (total 330 juta) dan berhasil menciptakan satu dari empat peluang kerja baru.

Melawan pandemi COVID-19 tidak bisa dilakukan secara sporadis atau sendiri-sendiri. Koordinasi pada tingkat global perlu diupayakan sebagai pendekatan baru demi menciptakan kenyamanan orang untuk bepergian. 

Penerapan teknologi juga menjadi bagian penting selain tentunya protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat. Ini semua pada akhirnya akan membangun kepercyaaan warga dunia untuk kembali bepergian dan melancong.

Pandemi COVID-19 yang telah melanda hampir di 200 negara termasuk Indonesia diprediksi akan membawa perubahan tren pariwisata dunia. 

Laporan WTTC ini memuat empat tren makro yang diprediksi akan memimpin pemulihan sektor perjalanan dan pariwisata di era setelah pandemi virus corona. Keempaat tren itu termasuk: permintaan yang terus berevolusi, masalah kesehatan dan kebersihan, inovasi dan digitalisasi, serta aspek keberlanjutan.

Data dalam laporan tersebut menunjukkan 70% pelancong dari Amerika Utara mengatakan mereka akan tetap memesan tiket perjalanan selama COVID-19 asalkan tidak ada penalti jika harus ada perubahan jadwal.

Terkait masalah kesehatan dan kebersihan, 9 dari 10 konsumen (92%) memercayai rekomendasi dari pengalaman pribadi. Sebagian besar pelancong atau 69% menyatakan kebersihan sebagai komponen penting saat merespons keadaan saat ini. Perilaku ini diharapkan akan terus berlanjut meski setelah vaksin COVID-19 ditemukan.

Gambaran itu menunjukkan perlunya kesiapan destinasi wisata maupun pelaku industri perjalanan memenuhi harapan para pelancong yang secara evolusi prioritasnya telah berubah. Mereka menuntut agar protokol kesehatan dan keselamatan di era normal baru segera diadopsi.

Digitalisasi menjadi penting selama pandemi COVID-19. Bekerja jarak jauh untuk melaksanakan aturan jarak sosial dan pemberlakukan lockdown di seluruh dunia makin mempercepat proses digitalisasi. 

Orang kini semakin nyaman dengan melakukan perjalanan yang serba minim kontak. Hampir separuh atau 45% pelancong mengatakan siap untuk beralih dari memegang paspor kertas ke identitas berbasis digital.

Menurut Presiden dan CEO WTTC, Gloria Guevara, penelitian komprihensif ini telah membuka jalan tentang bagaimana memulihkan sektor perjalanan dan pariwisata. “…sekaligus memberi kami wawasan apa pendekatan terbaik yang perlu diambil. Memberi ide terkait visi serta harapan di sektor ini,” imbuhnya.

Laporan ini menawarkan sejumlah rekomendasi terkait langkah pemulihan di sektor perjalanan dan pariwisata. Berikut antara lain pointers penting:

  • Pembukaan perbatasan dan repatriasi: Pendekatan yang harmonis perlu dilakukan untuk menghapus restriksi perjalanan. Caranya dengan mengevaluasi penilaian risiko sebelumnya dan terus melakukan testing serta pelacakan kontak sebagai syarat saat keberangkatan. 
  • Mendefinisikan standar kesehatan dan keselamatan umum: Sektor publik dan swasta harus sama-sama menyepakati penerapan standar kesehatan & keselamatan di seluruh industri Perjalanan & Pariwisata.
  • Memperkuat dukungan bagi pekerja: Siapkan perlindungan penggajian dan subsidi upah bagi pekerja serta stimulus untuk konsumen umum dan penangguhan pembayaran pajak
  • Memberi insentif pada perjalanan: Berikan insentif bagi konsumen, dimulai dari wisatawan domestik kemudian ke regional dan internasional secepat mungkin dan proporsional
  • Promosi wisata: pemerintah dan dewan pariwisata diharapkan dapat membantu mempromosikan wisata dan memberi insentif pada perjalanan domestik maupun regional.
  • Perluas infrastruktur digital hingga ke tujuan wisata di pedesaan sambil terus meningkatkan ketrampilan digital mereka
  • Merangsang praktik berkelanjutan: Siapkan insentif bagi sektor swasta yang mengedepankan prinsip sustainable tourism

 

 

Rin Hindryati