VIENTIANE, bisniswisata.co.id: Pertemuan ketiga Kelompok Kerja Pariwisata Bersama Kamboja-Laos tentang kerja sama pariwisata dan Forum Bisnis ke Bisnis (B2B) Pariwisata Kamboja-Laos berlangsung di Siem Reap, Kamboja, minggu ini.
Dilansir dari thestar.com.my, pertemuan tersebut mengidentifikasi dan membahas potensi kegiatan dan inisiatif bersama untuk lebih meningkatkan kerja sama pariwisata bilateral di bawah rencana aksi untuk tahun 2023-2024.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Direktur Jenderal Departemen Pemasaran Pariwisata Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos, Phouthone Dalalom; Sekretaris Negara Kamboja Dr. Thok Sokhom; Wakil Gubernur Provinsi Siem Reap, Ing Kimleang; dan Direktur Jenderal Pengembangan Pariwisata, Kerja Sama Internasional, Dr Chuk Chumno.
Para pemimpin bisnis dari kedua negara juga terlibat dalam diskusi.
Phouthone mencatat bahwa Laos dan Kamboja memiliki hubungan yang sangat dekat dan panjang secara umum, dan khususnya di bidang pariwisata.
Pariwisata merupakan aspek penting dari ekonomi Kamboja dan Laos. Pariwisata menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar untuk digunakan dalam proses pembangunan kedua negara dan menyediakan peluang kerja bagi penduduk setempat, katanya.
Pertemuan tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi Kamboja dan Laos untuk memperkuat kerja sama mereka dan menemukan lebih banyak cara untuk melaksanakan kegiatan pariwisata bersama.
Pada saat yang sama, para pelaku bisnis dapat membuat kontak yang bermanfaat dan menyiapkan program wisata bersama, kata Phouthone.“Saya yakin bahwa pertemuan ini akan menjadi tonggak penting lainnya dalam hubungan kita dan semakin memperkuat kerja sama di bidang pariwisata,” tambahnya.
Para peserta menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang berkelanjutan di bidang pariwisata dan membahas cara terbaik untuk memenuhi tujuan Rencana Aksi Bersama Kamboja-Laos tentang Kerja Sama Pariwisata untuk tahun 2023-2024.
Rencana aksi tersebut diadopsi oleh menteri pariwisata Kamboja dan Laos dan terdiri dari empat bidang kerja sama utama, yaitu fasilitasi perjalanan dan penyeberangan perbatasan, pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas, pemasaran, serta pengembangan produk dan keterkaitan pariwisata.