RIYADH, bisbiswisata.ci.id: Hampir satu abad telah berlalu sejak Raja Saudi Abdulaziz bin Abdul Rahman Al Saud mendirikan Arab Saudi setelah menaklukkan Mekah pada tahun 1924; sejak itu, serangkaian perkembangan pesat telah terjadi hingga saat ini.
Dilansir dari eturbonews.com, Raja Abdulaziz pertama kali memerintahkan pemeliharaan Masjidil Haram Mekkah dan pengenalan listrik di tempat suci, sebuah visi perbaikan terus menerus yang tidak pernah tercapai hingga proyek perluasan ketiga Masjidil Haram Mekkah baru-baru ini dengan biaya yang melampaui 200 miliar Saudi riyal.
Dua dekade setelah Raja Abdulaziz memasuki Mekkah, dia memerintahkan pembentukan aparatur yang didedikasikan untuk mengatur urusan haji dan umrah. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Haji didirikan pada tahun 1948 untuk melayani jamaah dan menyediakan segala sarana kenyamanan bagi mereka.
Raja Saud berikut mengikuti jalan yang sama sampai pemerintahan Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud. Pada masa itu, luas Masjidil Haram diperluas menjadi 139.000 meter persegi dengan kapasitas 400.000 jemaah pada tahun 1976.
Namun, proyek perluasan Masjid yang paling signifikan diresmikan oleh Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, menargetkan aspek perkotaan dan keamanan, dengan luas keseluruhan proyek diperkirakan lebih dari 1,3 juta meter persegi dengan kapasitas 2 juta orang.
Ekspansi terbaru mencakup proyek sub-mega: proyek alun-alun, proyek terowongan kaki, stasiun layanan pusat, dan proyek Jalan Lingkar Haram.
Selain itu, kebutuhan jamaah modern yang semakin meningkat membutuhkan proyek infrastruktur yang berkembang pesat, termasuk Metro Al Mashaaer Al Mugaddassah, yang telah beroperasi dengan kapasitas penuh sejak 2018 untuk memindahkan 60 juta orang setiap tahun antara Mekkah dan Madinah hanya dalam dua jam.
Selain itu, 17 kereta beroperasi di tempat suci antara Mina, Muzdalifah, dan Gunung Arafat, dengan kapasitas 72.000 orang per jam.
Selama 80 tahun terakhir, Kementerian Haji dan Umrah selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memfasilitasi prosedur kedatangan jamaah dan umrah yang jumlahnya ditargetkan meningkat mencapai 30 juta setiap tahunnya, di sejalan dengan Visi Saudi 2023.