Suasana Kebun Raya Bogor yang hijau dan asri (foto: Rin Hindryati)
BOGOR, bisniswisata.co.id: Pemerintah Kota Bogor baru-baru ini memutuskan untuk memperpanjang aturan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) hingga akhir bulan. Aktivitas warga dibatasi hingga pukul 21.00 WIB. Selain itu, operasional unit usaha pun dibatasi hanya boleh buka hingga pukul 18.00.
Kami yang tinggal di kota Bogor pun bertanya akankah aturan ini memengaruhi jam operasi Kebun Raya Bogor. Maklum, kami termasuk pengunjung rutin.
Saban weekend sebisanya kami usahakan untuk menghabiskan 3-4 jam untuk sekadar duduk-duduk, membaca buku, makan siang di atas tikar di hamparan padang rumput yang hijau, main harmonika, bersepeda keliling kebun raya, atau ngopi di bawah pohon rindang sampil menikmati angin sepoi-sepoi.
Kami merasa beruntung tinggal di Kota Bogor. Ada kebun raya yang luas dan hijau yang merupakan kebun botani pertama dan tertua di Asia. Apalagi Kebun Raya terbesar se-Asia Tenggara ini berlokasi persis di jantung kota dan tak jauh dari tempat kami tinggal.
Setelah menghubungi pihak KBR, kami mendapat info bahwa Kebun Raya tetap buka. “Kami tetap beroperasi hanya kunjungan secara rombongan yang tidak kami izinkan,” kata seorang petugas kepada bisniswisata.co.id.
Saat kami datang pada week-end kamarin, jumlah pengunjng memang terlihat lebih lengang dibanding sebelumnya. Matahari sudah tinggi, jam menunjukkan pukul 11.00, kami pun memutuskan untuk langsung ke tempat penyewaan sepeda yang berlokasi dekat Masjid Kifayatul Abidin.
Meski sudah siang, ternyata kamilah pelanggan pertama. Tarif untuk menyewa sepeda Rp. 25.000 per orang selama sejam. Itu adalah waktu yang sangat cukup untuk keliling kebun raya, ‘mencari’ keringat, latihan tubuh terutama jantung dan paru-paru. Ada beberapa spot jalan menanjak yang cukup memforsir tenaga.
Selama di Kebun Raya, kami perhatikan baik pengunjung maupun staf yang bertugas mematuhi protokol kesehatan. Semua mengenakan masker dan menjaga jarak. Tempat-tempat mencuci tangan pun tersedia di hampir sejumlah sudut.
Saat sedang bersepeda, beberapa kali kami berpapasan dengan mobil ambulance. Ketika kami tanyakan ke petugas apakah ada yang celaka, mereka mengatakan itu hanya patroli rutin untuk memastikan semua pengunjung aman. “Jadi petugas medis dan ambulance standby siapa tahu ada yang sakit atau celaka,” katanya.
Disamping itu, Kebun Raya Bogor juga menugaskan tenaga tambahan yang akan kontrol berkeliling kawasan. Apabila ada pengunjung yang melanggar peraturan dan membuat kerumunan, maka petugas akan langsung memberikan peringatan.
Protokol kesehatan ini sudah diterapkan mulai dari pintu masuk hingga pintu keluar kebun raya. Selama masa pandemi ini, Kebun Raya Bogor beroperasi mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB saat week-day dan pukul 07.00 – 16.00 WIB saat week-end.
Melansir situs Kebun Raya Bogor, kebun ini mulanya hanya digunakan sebagai kebun percobaan untuk tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.
Seiring berjalannya waktu, kebun raya ini pun bertransformasi dan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di bidang konservasi, penelitian tumbuhan, pendidikan lingkungan, dan pariwisata.
Di dalamnya dibangun pula spot-spot menarik seperti Taman Teijsmann, Taman Soedjana Kassan, Taman Orchidarium, Taman Obat, Taman Meksiko, dan Taman Bambu.