INTERNATIONAL NEWS

Jeda di Tahun 2020, BBTF 2021 Digelar 8-12 Juni

NUSA DUA, Bali, bisniswisata.co.id: Pandemi COVID-19, menghentikan semua aktivitas kepariwisataan dunia, dari acara plesir sampai dengan pasar wisata. Setelah jeda di tahun 2020, gelar Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-7 dijadualkan pada Selasa, 8 Juni – Sabtu, 12 Juni 2021 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali. Sejalan dengan agenda pembukaan border wisata ke Bali.

Digelar secara hybrid dengan tema besar “Exploring Sustainable & Wellness Tourism” , BBTF menjadi salah satu upaya komunikasi dan jembatan membangkitkan ekonomi pariwisata post-pandemi. Dan mata rantai promosi destinasi mau pun produk wisata berkelanjutan – tahun ini ditargetkan mampu menarik lebih dari 125 sellers baik dari Bali, Indonesia secara keseluruhan. Diharapkan sekitar 150 buyers  ambil bagian dalam BBTF 2021, tercatat sampai informasi ini di publikasikan ada 64 perusahaan dari 20 negara telah mendaftarkan diri hadir secara off-line, didominasi buyers asal Indonesia, United Kingdom, Australia, France, Amerika, dan Asia secara keseluruhan.

Jika dalam penyelenggaraan BBTF ke-6 tahun 2019, diikuti 303 buyer dari 46 negara dan sejumlah seller internasional dan membukukan transaksi 7,7 Triliun rupiah. Dengan mempertimbangkan pembatasan disemua lini perdagangan di masa pandemi, target tahun 2021 hanya Rp. 3, 57 T.

Menurut Ketua Komite Penyelenggara, Ketut Ardana BBTF dirancang untuk menjadi Indonesia’s leading trade show yang bisa dibanggakan, alat mempromosikan Bali and Beyond destinasi, dengan ragam produk wisatanya. Dengan melakukan penyesuaian baik kebutuhan pasar, keamanan dan kenyamanan pelaku industri, acara tahunan ini penting dan strategis untuk tetap diadakan. Sekaligus menjadi pembuktian bahwa kepariwisataan Indonesia masih “ada, eksis” dan tetap menjadi detak jantung perekonomian khususnya Bali sebagai pintu gerbang wisata Indonesia.

Penyelenggaraan BBTF 2021, juga menjadi salah satu upaya up-date informasi berkaitan dengan regulasi pemerintah khususnya tentang dibukanya Bali sebagai pilot project dan gambaran mengenai kesempatan dan tantangan yang hadapi untuk buka border.

Mengingatkan Pasar

Menurut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati, selama ini BBTF turut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan edukasi masyarakat dan rekan kerja luar negeri (buyers) yang mengirimkan wisatawan ke indonesia. Tahun ini penyelenggaraan BBTF diharapkan dapat  kembali mengingatkan pasar bahwa Bali  masih terus berbenah diri. Selain itu, BBTF 2021 juga diharapkan dapat memperkenalkan exhibitors (sellers) dengan konsep pariwisata berkelanjutan dan pengembangan wisata wellness serta kesehatan – health tourism.

“Tampilan produk destinasi baru merupakan langkah strategis yang harus ditujukan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara dan global dalam memanfaatkan destinasi, fasilitas dan layanan berkualitas” tuturnya.

Selanjutnya, Cok Ace mengatakan bahwa besarnya tingkat ketergantungan perkonomian Bali terhadap sektor pariwisata, dalam jangka pendek pola pemulihan ekonomi Bali tergantung dari kunjungan wisatawan domestik. Selanjutnya, dengan berbagai langkah yang telah dilakukan pemerintah saat ini baik melakukan vaksinasi maupun penetapan zona hijau dapat secepatnya membuka border negara.

“Masih on schedule, Juni. Dan ditentukan kondisi Mei,” ungkap Wagub Bali yang juga Ketua Tim Percepatan Pemulihan Perekonomian Bali. *

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*