LABUAN BAJO, bisniswisata.co.id: Gili Lawa, pulau cantik yang ada di gugusan Kepulauan Komodo, NTT tepatnya di sebelah utara Pulau Komodo ini tentu bukanlah tempat yang asing lagi buat para pecinta traveling, baik warga Indonesia, maupun wisatawan asing. Rasanya belum lengkap kalau tak memasukkan Gili Lawa ke dalam daftar tempat impian yang harus dikunjungi sebelum waktu hidup di dunia ini habis.
Beberapa spot menarik yang Instagramable bisa ditemukan di Gili Lawa, salah satunya adalah dua pulau yang ditengahnya terdapat panorama peraiaran, seperti selat yang diapit oleh dua buah pulau yang cantik. Ya, view tersebut tentunya menjadi salah satu latar belakang foto yang paling populer bagi para wisatawan.
Sayang hal menyedihkan baru saja terjadi, lahan seluas 10 hektar di Gili Lawa terbakar. Pulau Gili Lawa di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, terbakar pada Rabu (1/8/2018) dini hari. Pihak kepolisian sendiri kini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran.
“Informasi dari Kapolres Manggarai Barat saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast saat dilansir laman Liputan6. Sabtu (4/8/2018). “Polres Manggarai Barat masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang mengetahui peristiwa kebakaran padang savana di Gili Lawa tersebut,” ujar Jules.
Di dunia maya kini memang tengah ramai pembahasan soal penyebab kebakaran Gili Lawa. Ada kabar yang mengatakan kalau kebakaran besar tersebut disebabkan oleh rokok, namun ada pula kabar yang menyebutkan kalau kebakaran tersebut ditimbulkan oleh beberapa orang yang tengah melakukan foto prewedding.
Seorang pemilik akun Instagram @asokaremadja membagikan tulisan Thomas DA yang menjelaskan bagaimana kebakaran di Gili Lawa bisa terjadi. Dari postingan tersebut diketahui bahwa Gili Lawa terbakar karena ada beberapa orang yang sedang melakukan foto prewedding.
“Kami grup yang paling terakhir di Gililawa dan sempat melihat grup lain tengah melakukan sebuah pemotretan, sepertinya untuk sebuah pernikahan adat China. Mereka mencoba menyalakan tiga hingga empat kali api di puncak, aku pikir itu untuk mendapatkan hasil foto yang bagus. Tapi kemudian api membesar dan mereka malah meninggalkan puncak lalu melanjutkan mengambil foto lain. kami melaporkan kepada pihak taman nasional dan penduduk sekitar yang menunggu rombongan itu turun,” tulis Thomas DA yang dibagikan oleh akun @asokaremadja.
Kebakaran yang melanda Gili Lawa tentu membuat sedih banyak orang. Tak heran jika kini banyak netizen yang mengutuk orang-orang yang diduga menyebabkan kebakaran tersebut. Untuk mengenang kembali keindahan Gili Lawa, di bawah ini adalah foto-foto keindahan Gili Lawa sebelum kebakaran yang diunggah oleh netizen ke Instagram.
Tak bisa dipungkiri, Gili Lawa selama ini dikenal sebagai salah satu spot favorit bagi turis yang melakukan pelayaran atau sailing di Taman Nasional Komodo. Pulau tersebut tenar karena memiliki lanskap lengkap, mulai laut sampai darat, seperti halnya Pulau Padar dan pulau-pulau kenamaan lainnya di perairan barat Flores.
Pemandu wisata senior Labuan Bajo, Hunisar Farulian Morrys alias Bangjo mengatakan Gili Lawa memiliki empat pesona dengan empat daya tarik unggulan. “Pulau yang bisa ditempuh 3,5 jam dari Pelabuhan Labuan Bajo ini bisa dinikmati oleh wisatawan penyuka snorkeling atau trekking. Pemandangannya semua bagus,” katanya seperti dilansir laman Tempo, Sabtu (04/08/2018).
Berikut ini empat pesona Gili Lawa tersebut.
#. Pertemuan dua tanjung
Bila Pulau Padar, yang masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo, memiliki lansekap pertemuan empat teluk, kawaan Gili Lawa menawarkan pemandangan dengan pertemuan dua tanjung. Tanjung itu adalah bagian dari Gili Lawa dan Pulau Sangiang. Dari atas bukit, wisatawan bisa menyaksikan pulau itu memiliki sisi lengkung yang hampir presisi. “Kalau dilihat dri puncak, cantik sekali. Ini adalah spot foto favorit,” kata Bangjo.
#. Snorkeling
Gili Lawa juga menjadi salah satu spot favorit untuk snorkeling. Di perairan dangkal, wisatawan bisa menyaksikan terumbu karang dan anemon serta ikan yang hidup dengan ragam rona warna-warni. “Tidak harus ke laut dalam untuk menyaksikan keindahannya,” Bangjo menuturkan.
#. Trekking
Gili Lawa juga memiliki jalur trekking cukup panjang, meski tak setinggi Pulau Padar. “Namun lebih menantang karena kemiringannya hampir 45 derajat,” kata Bangjo. Menurut Bangjo, jalur trekking Labuan Bajo diminati oleh wisatawan berjiwa petualang.
#. Titik Matahari Tenggelam
Pulau ini juga tercatat menjadi titik terbaik menyaksikan matahari tenggelam. Dari atas bukit, pemandangan 360 derajat dapat dinikmati. Matahari saat sore akan turun pelan di balik Pulau Sangiang yang menghadap langsung ke Gili Lawa. (NDY)