DAERAH

Hotel Legendaris Bali Disulap Jadi Kawasan Pariwisata Terpadu

DENPASAR, bisniswisata.co.id: Area hotel legendaris di Bali yaitu Grand Inna Bali Beach yang terletak persis di dekat Pantai Sanur, kini “disulap” atau diubah konsepnya menjadi kawasan pariwisata terpadu seperti Nusa Dua. Sehingga, nama hotel akan diubah menjadi Hotel Indonesia Bali.

“Hotel ini merupakan peninggalan Bung Karno dengan visi Bali sebagai pusat pariwisata dunia. Kami akan bangun kawasan agar memenuhi harapan menjadi sentra wisata dan budaya Bali seperti diharapkan Bung Karno ketika pertama membangun hotel ini,” ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno saat acara ground breaking Hotel Indonesia Bali di Sanur, Bali, Jumat (15/3/2019).

Menteri Rini mendukung dan menyambut pembangunan hotel tahap awal pada kawasan Hotel Indonesia Bali, untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata. “Saya mendukung pembangunan hotel tahap pertama di kawasan Hotel Indonesia Bali. Sebab Bali masih membutuhkan pendukung sarana dan prasarana sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan devisa Indonesia,” lontarnya.

Dilanjutkan, apa yang menjadi saran atau masukan dari Gubernur Bali Wayan Koster untuk pembangunan kawasan hotel tersebut akan menjadi kajian ke depannya dalam proyek tersebut. “Saran Bapak Gubernur Bali perlu dipertimbangkan mengembangan pariwisata ke depannya. Salah satu saran gubernur adalah membangun ruang pertemuan yang mampu menampung lebih dari 2.000 orang, bahkan kalau bisa mencapai 10.000 orang,” ucapnya.

Menurut dia, pengembangan pembangunan kawasan Hotel Indonesia Bali dengan luas mencapai 42 hektare merupakan bentuk peran BUMN sebagai agent of development (agen pengembangan kawasan) dan semangat BUMN Hadir untuk Negeri. “Saya optimistis pelaksanaan revitalisasi Grand Inna Bali Beach akan lebih menggerakkan dan meningkatkan kegiatan perekonomian pada umumnya,” ucapnya seperti dilansir Antara.

Nantinya, lanjut dia, kehadiran kawasan pariwisata di Sanur ini akan memberi alternatif bagi wisatawan datang ke Pulau Dewata untuk menikmati fasilitas hotel bintang lima atau di hotel berbintang kelas menengah tersebut. “Saya berharap dengan pembangunan hotel ini akan mampu memberikan fasilitas lebih nyaman. Karena konsep yang ditawarkan di kawasan Hotel Indonesia Bali lebih elegan,” katanya.

Sementara Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour mengatakan, Iswandi Said proses revitalisasi membutuhkan biaya sebesar Rp 2,8 triliun. Dalam kawasan itu akan dibangun hotel bintang 3, bintang 4, dan bintang 5. Dilengkapi dengan convention center yang bisa menampung sebanyak 10 ribu orang. “Tahap pertama rencananya selesai tahun 2020,” ujar Iswandi.

Total waktu yang dibutuhkan selama 4 tahun. Berdasarkan kajian konstruksi yang sudah dilakukan, bangunan Hotel Bali Beach masih layak. Sehingga, hanya bagian lobi dan interior yang direnovasi serta menambah convention center. Jumlah kamar akan ditambah dari sebelumnya 525 kamar menjadi 1.017 kamar. “Hotel itu akan diperluas agar bisa menampung 10 ribu orang,” ujar Iswandi. (NDY)

Endy Poerwanto