Staf Ahli Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti ( tengah) bersama Bupati Bangka meluncurkan program BCWF di Balairung Soesilo Soedarman dengan target kunjungan 5000 wiisman ( foto: Arum Suci Sekarwangi)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Peluncuran Bangka Cultural Wave Festival (BCWF) 2019 akan berlangsung di De’Locomotief, Pantai Wisata Tonaci, Sungailiat, Bangka, pada 2-7 April 2019 mendatang, kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya diwakili oleh Staf Ahli Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti, Malam ini.
Kegiatan yang berlangsung di Balairung Soesilo Sudarman, Kemenpar juga dihadiri oleh Bupati Bangka, Mulkan yang optimistis penyelenggaraan BWCF tahun ini panitia menargetkan kunjungan 5.000 wisatawan mancanegara (wisman), dan 50.000 wisatawan nusantara (wisnus). Sedangkan pada tahun lalu berhasil menarik sebanyak 1.500 wisman dan 30.000 wisnus
Esthy Reko Astuti mengapresiasi penyelenggaraan BCWF 2019 sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya sekaligus mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Bangka yang tahun lalu mencapai 75.000 wisatawan.
Gelombang budaya multi etnis yaitu Melayu, Tiongkok, Belanda, Jawa, Arab, dan beragam suku bangsa di Tanah Air lainnya berlangsung berabad-abad dan menjadikan masyarakat Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) memiliki keunikan budaya.
Keunikan budaya multietnis masyarakat Bangka diangkat dengan tema ‘Home Coming’ dan akan menampilkan beragam budaya berupa pertunjukan musik dan tari dari berbagai daerah nusantara hingga mancanegara. Selama satu minggu berlangsungnya festival ditampilkan 7 kegiatan utama yakni; Bangka Wave Carnival; Bangka Ethnik Wave Permormance Festival; Bangka Etnik Musik Festival; dan Bangka Art Wave.
Selain itu juga digelar berbagai lomba antara lain; Barongsai competition, sport fance competition, lomba kreasi lagu daerah, kreasi tari tradisi, kreasi pasir pantai, lomba lukis untuk anak-anak, pemilihan Putri Lokomotif, video blog, fotografi, mahjong dan catur Cina.
Panitia juga menyelenggarakan workshop dan bazar serta penampikan para artis lokal antara lain; nganggung bersama tudong saji; kolaborasi live seni lukis dari macam-macam aliran; kolaborasi tarian dan musik tradisional nusantara, Chinese Kolosal Threatical dan live demo kuliner.
Esthy mengutip Menpar meyakini penyelenggaraan event ini akan meningkatkan ekonomi serta indeks kebahagiaan masyarakat sekaligus memperkuat unsur 3A (akses, amenitas, atraksi) juga unsur terpenting CEO Commitment
“Pulau Bangka rencananya memiliki 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah dan Pantai Timur Sungailiat, Kabupaten Bangka. Kemajuan dua KEK sebagai destinasi kelas dunia ini tidak lepas dari CEO Commitment” jelasnya.
Rencananya kedua KEK di Bangka dan Bangka Tengah tersebut untuk mendukung pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sedangkan di Pantai Timur Sungailiat untuk sport tourism dan budaya. Namun, keberadaan kedua KEK tersebut juga dalam rangka memperkuat marine tourism sebagai keunggulan dari pariwisata Pulau Bangka.
Bangka Culture Wave Festival juga dibarengi kegiatan Sungailiat Triathlon merupakan momentum untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Bangka bagi para wisatawan. Dengan mengemas kegiatan tersebut dalam bentuk festival, artinya mengemas berbagai daya tarik di Bangka dalam suatu kemasan yang menarik, tambah Esthy.
“Kami harapkan dengan diadakannya BCWF dan Sungailiat Triathlon di Bangka, dapat menjaring lebih banyak wisatawan yang datang. Kami ingin agar Bangka lebih dikenal, sama halnya dengan Belitung yang namanya sudah dikenal berkat lokasinya yang digunakan dalam sebuah film Laskar Pelangi,” sambung Esthy.
Bupati Bangka, Mulkan menjelaskan lokasi penyelenggaraan BCW Festival 2019 sangat dekat dengan Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang hanya sekitar 1 jam dengan kendaraan darat sehingga akan menarik minat pengunjung.