NEWS

Riset: Penyedia Jasa Pariwisata Perlu Memperhatikan Hal ini

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Banyak orang membuka Twitter untuk menemukan hal-hal baru, membuat rekomendasi, dan berbagi pengalaman mereka dengan dunia. Hal ini juga terjadi saat mereka ingin atau sedang melakukan perjalanan wisata.

Mereka menggunakan Twitter untuk menentukan tujuan liburan berikutnya atau melakukan penelitian tentang rencana perjalanan mereka. Riset terbaru Twitter menunjukkan, bahwa Asia Pasifik memiliki daya tarik tinggi bagi para wisatawan pengguna Twitter, dengan 5 dari 10 destinasi yang paling sering dikunjungi berada di kawasan ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Desember 2018 sebanyak 1,41 juta. Jumlah ini meningkat 21,43% dibandingkan dengan November 2018 atau naik 22,54% dibandingkan dengan Desember 2017.

Alasan mengapa Indonesia jadi salah satu destinasi wisata utama di Asia, karena beragam warisan budaya dan tradisi unik yang dimiliki negara ini. Dengan banyaknya ketersediaan akomodasi dengan harga yang terjangkau, transportasi, kuliner, hiburan internasional dan lokal, sehingga tak mengherankan jika Indonesia masuk ke dalam daftar 10 besar destinasi wisata paling banyak dikunjungi wisatawan pengguna Twitter dari Asia Pasifik.

Sekitar 53% pengguna Twitter yang pernah mengunjungi Indonesia menyatakan, value for money menjadi alasan kuat yang mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih Indonesia. Banyak kota di Indonesia memanfaatkan karakteristik unik yang dapat menambah nilai dan berpotensi menjadi destinasi wisata besar berikutnya.

Riset yang melibatkan lebih dari 7.500 responden di 13 negara ini –termasuk enam negara di Asia Pasifik–[3], menelaah tren wisata di antara para pengguna Twitter dan memperoleh beberapa temuan penting dari komunitas pariwisata. Hal ini memberikan peluang bagi penyedia jasa dan destinasi wisata untuk memperluas jangkauan dan daya tarik mereka di Twitter.

Berikut ini adalah beberapa temuan dari riset tersebut, yang perlu diperhatikan oleh para penyedia jasa pariwisata di Indonesia, seperti dilansir laman Bisnis.co, Senin (25/03/2019) :

1. Destinasi #Indonesia

Asia semakin unggul perihal pariwisata. Menurut riset, 5 dari 10 tujuan teratas dikunjungi pengguna Twitter berada di kawasan itu. Di antara para wisatawan pengguna Twitter di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat ke-10 sebagai destinasi wisata paling banyak dikunjungi. Thailand berada diperingkat paling atas; AS, Cina, Jepang, Singapura, Australia, Hong Kong, Inggris, Malaysia, dan Indonesia berada dalam daftar 10 besar. Asia Pasifik juga tempat paling sering dikunjungi wisatawan untuk bersantai dengan wisatawan dari Korea Selatan, Singapura, dan Australia paling sering berkunjung ke kawasan tersebut.

2. Alasan Utama Mengapa Orang Berwisata ke Indonesia

Sebagai negara dengan populasi terpadat ke-4 di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki warisan budaya yang tak tertandingi. Pulau-pulau dan lautan yang membentuk negara ini memiliki delapan situs warisan dunia UNESCO serta banyak atraksi budaya lainnya, menjadikannya tujuan yang sempurna bagi para wisatawan. Wisatawan yang mengunjungi Indonesia tertarik dengan tujuan yang kaya akan peninggalan sejarah dan warisan budaya, aman dan terjamin, serta bernilai tinggi.

Penyedia jasa pariwisata harus tetap terhubung dengan konsumen serta konsisten menciptakan percakapan. Twitter menyediakan akses luas ke konsumen dengan data yang dapat ditelaah lebih lanjut. Hal ini dapat membantu kampanye, menginspirasi terciptanya layanan baru dan kreativitas, serta menggerakkan strategi bisnis yang lebih efektif. Bagi penyedia jasa pariwisata yang ingin menarik wisatawan ke Indonesia, di bawah ini adalah beberapa data terkait wisatawan yang pernah mengunjungi Indonesia yang dapat menjadi pertimbangkan saat melakukan kampanye:

Lebih dari 53% wisatawan mencari tempat tujuan yang menawarkan value for money. Lebih dari 27% wisatawan mencari tempat tujuan dengan peninggalan sejarah dan warisan budaya. Lebih dari 19% wisatawan mencari pantai yang bagus.

3. 5 Negara Asal Turis yang Berwisata ke Indonesia

Wisatawan terus mencari pengalaman unik dan eksklusif yang dapat menciptakan kenangan mengesankan. Bagian dari tren ini adalah minat pada pengalaman otentik di tujuan tradisional dan non-tradisional, di mana mereka dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat. Warisan budaya dan sumber daya alam Indonesia yang unik merupakan perpaduan yang cocok untuk menarik wisatawan mancanegara.

Wilayah Indonesia memiliki potensi wisata sangat besar yang kini dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan. Berikut ini adalah lima negara asal wisatawan mancanegara yang berwisata ke Indonesia: 60% wisatawan pengguna Twitter dari Singapura telah mengunjungi Indonesia, 51% dari Malaysia, diikuti oleh 21% dari Australia, 19% dari Jepang, dan 13% dari Korea Selatan.

4. Peluang Pariwisata untuk Indonesia dari Wilayah Barat; seperti Inggris, Amerika Serikat dan Eropa

Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara; pedesaan yang indah, beragam warisan budaya yang unik dan peninggalan sejarah, pantai, kehidupan malam (Jakarta dan Bali), dan masih banyak lagi. Sehubungan dengan hal ini, terdapat peluang besar bagi Indonesia untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara dari wilayah Barat; seperti Inggris, AS, dan Eropa – dengan 19% wisatawan pengguna Twitter di Inggris menyatakan, bahwa mereka berkeinginan mengunjungi Indonesia di masa mendatang, diikuti oleh 18% dari Eropa, dan 14% dari Amerika Serikat.

5. Pengguna Twitter Berdiskusi tentang Perjalanan Mereka

Wisatawan senang melakukan percakapan terkait perjalanan mereka di Twitter. Hal ini terlihat selama masa liburan seperti masa liburan sekolah, Idulfitri dan Natal; di mana linimasa Twitter dibanjiri dengan cuitan mengenai liburan, tagar serta foto “wefies.” Secara global, terdapat 354 juta cuitan terkait perjalanan pada tahun 2018[4]. Negara yang paling banyak melakukan cuitan terkait perjalanan adalah AS, Inggris, India, Indonesia, dan Kanada. Cuitan terkait perjalanan memuncak tepat sebelum Natal, yang mencapai 9 juta cuitan.

6. Wisatawan Pengguna Twitter Lebih Reseptif terhadap Ide Liburan dari Penyedia Jasa Pariwisata

Wisatawan pengguna Twitter yang mengikuti riset ini lebih terbuka terhadap inspirasi liburan. 1 dari 4 (26,1%) wisatawan yang menggunakan Twitter lebih terbuka terhadap beragam ide liburan yang diinformasikan oleh para penyedia jasa pariwisata – dibandingkan dengan 16,5% wisatawan yang tidak menggunakan Twitter. Selain itu, wisatawan pengguna Twitter juga menggunakan media sosial untuk memutuskan tujuan wisata mereka berikutnya. 21% di antara mereka cenderung mempertimbangkan tujuan wisata yang diiklankan di media sosial – dibandingkan 9% di antara mereka yang tidak menggunakan Twitter.

Berdasarkan ke-6 hal di atas, penyedia jasa pariwisata dapat berbicara lebih efektif kepada pengguna Twitter yang sudah reseptif terhadap informasi seputar perjalanan. Dengan mengetahui destinasi wisata yang dituju dan daya tarik utamanya, penyedia jasa dapat menyesuaikan pesan untuk konsumen dengan lebih efisien.

Ketika pengguna Twitter berbagi pengalaman liburan atau mencari ulasan terkait destinasi tertentu, penyedia jasa dapat menggali wawasan mereka untuk menentukan jenis pesan dan cara penyampaian paling efektif yang sesuai dengan konsumen mereka. Selain itu, dengan memanfaatkan fitur Twitter seperti insight, filter pencarian, dan tagar yang sedang populer; para penyedia jasa pariwisata juga dapat menangkap percakapan seputar perjalanan dan memaksimalkan komunikasi mereka kepada konsumen.

“Pengguna Twitter selalu aktif dalam mencari destinasi wisata baru,” kata Martyn U’ren, Head of Research, Asia Pacific, Middle East & North Africa, Twitter.

“Twitter jelas berperan besar dalam proses pengambilan keputusan mereka. Dengan demikian, penyedia jasa pariwisata dan destinasi wisata perlu terus melakukan berbagai usaha untuk menarik minat pengguna Twitter. Dengan konten video pendek yang memiliki unsur humor, pemasar yang beriklan di Twitter dapat menciptakan kembali kampanye dan konten aspiratif yang dapat menginspirasi para wisatawan pengguna Twitter saat mereka merencanakan petualangan tak terlupakan berikutnya.” sambungnya. (NDY)

Endy Poerwanto