DAERAH

Untung Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisatawan Solo Zoo

SURAKARTA, bisniswisata.co.id: Koleksi Kebun Binatang di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta bertambah dengan lahirnya bayi lutung jantan bernama Untung, Kamis (21/3). Satwa berbulu putih kecokelatan itu lahir secara alami dari rahim induknya, Lutung Lulu, yang kawin dengan lutung pejantan bernama Atung.

Beberapa bulan sebelum bayi Untung lahir, koleksi TSTJ sudah bertambah 30 ekor mulai dari landak, linsang, elang laut, unta hingga ayam hutan asal Tibet serta sapi biru (nilgai).,”Sudah empat hari ini, lutung Untung menghirup udara segar dan dalam keadaan sehat dan lucu,” kata Direktur Utama TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo seperti dilansir Media Indonesia.com, Senin (25/3/2019).

Sementara induk Lulu hadir di TSTJ dari hibah Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada 2012. Ia mendapatkan pasangan lutung Atung yang didatangkan BKSDA pada 2017, hingga hamil dan melahirkan bayi Untung.

“Semoga keberadaan lutung Untung menambah daya tarik bagi wisatawan. Kita akan terus kelola denga baik koleksi yang ada, karena TSTJ selain sebagai obyek wisata hiburan, juga merupakan lembaga konservasi,” imbuh dia.

TSTJ sejak 2018 melengkapi koleksi sebelumnya dan banyak disukai pengunjung. Seperti sapi biru asal India, sangat unik dan disukai anak-anak yang ingin mengenal hewan langka. Juga satwa Sitatunga, jenis hewan antelop atau sebagai marshbuck yang hidup di rawa Afrika, juga menarik pengunjung. “Kami berharap, lutung Untung yang masih imut dan lucu juga semakin menggelorakan TSTJ dalam menyambut kedatangan pengunjung,” tegas Bimo.

TSTJ yang terkenal dengan Solo Zoo merupakan destinasi wisata buatan yang unik di Solo. Selain siang hari, Solo Zoo juga ramai dipadati pengunjung pada malam hari karena ada ribuan lampion yang menarik. Terdapat ribuan lampion berbagai bentuk yang menghiasi hampir seluruh bagian TSTJ.

“Wahana rekreasi keluarga di TSTJ juga dilengkapi dengan beragam aneka wahana permainan seru, terdapat Air Mancur Menari (Dancing Fountain) yang dimainkan setiap pukul 19.00, 20.00 dan 21.00 WIB,” papar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Solo, Wahyu Kristina

Ribuan lampion menghiasi gerbang, sepanjang jalan-jalan, taman, hingga wahana permainan di TSTJ. Hiasan-hiasan berbentuk bunga-bunga kecil, hingga bentuk besar seperti pohon, ikan, naga, hiu, dan hewan lainnya hingga 600 lampion besar bisa terlihat.

Satu atraksi yang tidak boleh terlewat di sini ialah dancing fountain atau air mancur menari. Terletak di pusat taman, air mancur ini akan melakukan atraksi-atraksi yang diiringi lagu, dan sorotan lampu warna-warni.

Salah satu pertunjukan uniknya adalah ketika ketinggian air mancur mejulang tinggi hingga 30 meter selama beberapa detik. Lalu, beberapa sorotan laser bergantian menerangi, juga dimeriahkan semprotan api di sekitar air mancur tersebut. Air mancur menari di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang kini dilengkapi dengan Taman Lampion, menghiasi malam-malam di obyek wisata Solo tersebut.

Air mancur tersebut juga tak hanya melakukan tarian-tarian sesuai musik. Terkadang air yang menyembur juga jadi water screen sebuah video. Video tersebut mengisahkan cerita-cerita anak. Selain itu, disediakan pula wahana permainan untuk anak-anak, di antaranya komidi putar, bom bom car dan kereta mini. Lengkap seperti layaknya pasar malam kekinian.

Taman lampion tersebut merupakan hasil kerja sama TSTJ dengan Taman Pelangi. Wahana baru ini secara keseluruhan menggunakan daya listrik sebesar 180 ribu watt. 80 ribu watt di antaranya khusus digunakan untuk dancing fountain. (NDY)

Endy Poerwanto