LONDON, bisniswisata.co.id: Kanada menjadi negara terakhir yang melarang penerbangan dari Inggris menyusul ditemukannya varian baru virus corona yang tingkat penularannya mencapai 70% lebih tinggi.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Minggu (20/12) mengingatkan bahwa varian baru dari virus ini “semakin tidak terkendali”.
Varian baru ini telah menyebar dengan cepat di kota London dan wilayah tenggara Inggris. Meski demikian, pejabat kesehatan mengatakan tidak ada bukti bahwa virus baru ini lebih mematikan atau akan bereaksi berbeda terhadap vaksin.
Pemerintah Kanada mengumumkan akan melarang masuk sebagian besar penumpang pesawat yang datang dari Inggris dalam tempo 72 jam sejak Minggu (21/12).
Berita ini telah dikonfirmasi Perdana Menteri Justin Trudeau dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya. Ia mengatakan keputusan itu diambil untuk ‘melindungi warga Kanada di seluruh negeri.’
Negara-negara di Amerika Selatan seperti Argentina, Chili, dan Kolombia juga telah menangguhkan penerbangan langsung ke dan dari Inggris. Ekuador saat ini tengah mempertimbangkan melakukan hal yang sama demi mengendalikan penyebaran virus.
Dalam pernyataan bersama Kementerian Kesehatan dan Dalam Negeri Argentina yang terbit Minggu disebutkan bahwa negara yang terkenal dengan tradisi sepakbolanya yang kuat ini, hanya akan mengizinkan satu penerbangan lagi dari Inggris mendarat di bandara internasional di Buenos Aires pada Senin (21/12) pagi waktu setempat. Selanjutnya, seluruh penerbangan setelah itu sudah dibatalkan.
Pemerintah Chili juga mengumumkan via Twitter bahwa semua penerbangan ke dan dari Inggris akan dilarang mulai Selasa (22/12). Dan bagi wisatawan yang pernah ke Inggris dalam 14 hari terakhir wajib menjalankan karantina mandiri.
Presiden Kolombia Ivan Duque juga merilis keputusan serupa. Mulai Senin, seluruh penerbangan antara Kolombia dan Inggris akan ditangguhkan. Karantina mandiri juga wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Inggris dalam 14 hari terakhir.
Sebelumnya, pada Minggu (20/12) Perancis telah lebih dulu memutuskan untuk melarang semua perjalanan termasuk truk barang dari Inggris selama 48 jam. Perdana Menteri Jean Castex mengatakan keputusan itu diambil karena ada ‘risiko kesehatan baru.’
Di Irlandia, pemerintah mengumumkan bahwa penerbangan yang tiba dari Inggris akan dilarang selama 48 jam “demi kepentingan kesehatan masyarakat, orang-orang di Inggris, apa pun kewarganegaraannya, tidak boleh melakukan perjalanan ke Irlandia, melalui udara atau laut “.
Sementara itu Portugal hanya akan mengizinkan warga negaranya yang datang dengan penerbangan dari Inggris. Mereka juga harus memiliki tes Covid-19 negatif, demikian menurut Menteri Dalam Negeri negara itu, seperti dilansir CNN International.
Belgia juga melarang penerbangan dan kedatangan kereta api dari Inggris mulai Minggu (20/12). Perdana Menteri Alexander De Croo mengatakan kepada saluran televisi Belgia, VR, larangan akan diberlakukan setidaknya selama 24 jam sebagai “tindakan pencegahan”, dan menambahkan “kita akan lihat nanti jika kita membutuhkan tindakan tambahan”
Hal serupa juga dilakukan Pemerintah Belanda. Bahkan hanya dalam beberapa jam saja setelah Inggris mengumumkan adanya varian baru virus corona pada Sabtu (19/12), Belanda langsung mengatakan akan melarang semua penerbangan dari Inggris mulai hari Minggu (20/12) pukul 06:00 hingga 1 Januari.
Pemerintah Belanda mengatakan, sambil menunggu “kejelasan yang lebih pasti” tentang situasi di Inggris, “risiko lebih lanjut dari jenis virus baru yang masuk ke Belanda harus diminimalkan sebanyak mungkin”.’
Lebih jauh lagi, Arab Saudi bahkan ikut melarang semua penerbangan internasional yang mengangkut para pelancong – baik yang masuk melalui pelabuhan darat dan laut – selama satu minggu.
Turki juga melarang penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Belanda dan Denmark, demikian seperti diwartakan Anadolu Agency, kantor berita milik negara.
Israel juga melarang penerbangan dari Inggris, Denmark dan Afrika Selatan. Mereka juga akan melarang kedatangan warga negara asing dari negara-negara tersebut.