MAGELANG, bisniswisata.co.id: Mendongkrak pertumbuhan ekonomi desa, Bank Indonesia (BI) tertarik mengembangkan sekaligus membina 4 desa wisata di Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun ini. Dengan pengembangan ini diharapkan kunjungan wisatawan ke desa wisata ini semakin bergairah.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Hamid Ponco Wibowo mengatakan desa-desa yang dibina nantinya akan diamati tim yang menggali potensi desa wisata tersebut. Program pengembangan yang dilakukan bakal lebih fokus pada sektor kebersihan.
“Ada satu tim yang menilai sejauh mana aktivitas masyarakat di sini. Ketika kita lihat bagus, bisa untuk dikembangkan, akan diberi fasilitas pengembangan terkait kebersihan. Ini karena sebagian pengunjung mempermasalahkan kebersihan, sehingga bantuan kami lebih ke merenovasi Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan lainnya untuk menambah kenyamanan wisatawan,” papar Ponco seperti dilansir laman Bisnis, Kamis (30/08/2018).
Dilanjutkan, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat minim, tapi kini sudah mulai tumbuh seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan. Porsinya bertambah 3,5% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
BI enggan menyebut lokasi empat desa wisata yang akan dikembangkan dan dibina. Meski demikian BI masih terus memantau keempat desa wisata itu.
BI sebelumnya telah mengembangkan Desa Wisata Sembungan di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo Jateng. Pada Rabu (29/8), bank sentral Indonesia juga sudah menyerahkan program sosial pengembangan kawasan Desa Wisata di Desa Candirejo Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng.
Bantuan yang diberikan berupa pembangunan musala, pembangunan tempat wudu, pembuatan papan petunjuk kawasan, pembangunan MCK komunal, pembangunan 10 set tempat sampah permanen dan sarana transportasi kebersihan lingkungan (1 unit mobil pick up), serta melakukan perbaikan transportasi tradisional wisatawan (25 unit andong). (EP)