DAERAH

BI: Pariwisata Percepat Pertumbuhan Ekonomi Kalsel

BANJARMASIN, bisniswisata.co.id: Guna mempercepat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel), ada tiga sektor yang harus segera dikembangkan pemerintah provinsi Kalsel yaitu agrobisnis, perikanan dan pariwisata.

“Jadi tidak terus bergantung dengan sektor tambang batubara saja. Tapi pemerintah daerah pun telah menyadari itu. Walaupun deposit batubara masih ada. Menurut hemat saya sektor pariwisata harus digenjot sehingga mampu mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman),” lontar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalsel Herawanto.

Melalui studi yang telah dilakukan Bank Indonesia, ujar Herawanto, tiga sektor utama ini dinilai berpeluang besar untuk meningkatkan perkonomian di Bumi Lambung Mangkurat. Terbukti di tahun 2020, beberapa faktor kebijakan pemerintah di bidang biodiesel mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sektor agrobisnis, seperti kelapa sawit. “Kalau di sektor perikanan, itu ada udang yang dapat menjadi komoditi ekspor dan ikan lokal seperti ikan gabus,” terangnya.

Sementara di sektor pariwisata, Herawanto menilai itu juga tidak kalah penting, mengingat pariwisata di Kalsel sangat banyak. Tercatat ada sekitar puluhan obyek wisata keren di Kalsel yang kerap dikunjungi wisatawan dan paling hits bahkan lokasinya sangat instagramable.

Memang Kalsel memiliki segudang daya tarik yang sayang untuk dilewatkan. Berbagai pilihan spot wisata hampir semuanya dimiliki oleh Kalimantan Selatan. Contohnya, air terjun eksotis, pulau dan pantai yang keren, atau dataran tinggi yang megah. Tinggal pilih dan datangi saja, karena semuanya siap menunggumu untuk dieksplorasi.Menariknya lagi, hampir semua spot wisata yang ada bisa dinikmati.

“Meski demikian wisata kuliner serta wisata kreatif yang mesti dikembangkan lebih bagus lagi, sehingga wisatawan yang datang tak hanya menikmati pemandangan alamnya saja, namun juga wisata kuliner khas maupun tradisional Kalsel harus ditonjolkan sehingga semakin pupuler,” sambungnya seperti dilansir laman Elshinta, Kamis (16/01/2020).

Selain itu wisata kreatif perlu ditampilkan, hal ini sejalan dengan perkembangan zaman saat ini, masyarakat tentunya dituntut untuk berfikir dalam kerangka digital.

“Artinya jangan hanya berfikir untuk mengembangkan UMKM saja, masyarakat juga harus dapat mengembangkan usaha mereka melalui e-commerce. Supaya e-commerce itu lancar, perlu adanya edukasi terkait pembayaran non tunai. Dan kami sudah mensosialisasikan itu, pembayar tunai dan non tunai itu sama saja, malah penggunaan non tunai itu lebih mudah,” kata Herawanto yang sebentar lagi akan pindah tugas di BI perwakilan Jawa Barat.

Selain itu, promosi wisata Kalsel harus dilakukan secara kreatif dengan memanfaatkan teknologi digital. Mengingat generasi milenial tak lepas dengan digital. Mereka mencari informasi tentang pariwisata melalui media digital. “Nah ini yang perlu dimanfaatkan oleh Pempro Kalsel,” sarannya. (*)

Endy Poerwanto