NEWS

Bayar via Virtual, Sebuah Keniscayaan

Pembayaran via virtual semakin populer (foto: travel leader corporate)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Di ara pandemi COVID-19, pembayaran via virtual menjadi sebuah keniscayaan. Hampir seluruh aktivitas kini mulai bergeser dari konvensional (offline) menjadi digital. Hampir semua tempat wisata, hotel, maupun usaha terkait industri perjalanan mewajibkan bayar via virtual account.

Itulah yang menjadi topik bahasan utama dalam webinar bertajuk “Buyer Discussion: Virtual Payments for the Future of Travel” yang menampilkan tiga pembicara yang merupakan wakil dari perusahaan travel dan penerbit kartu kredit berbasis di Eropa. 

Semua pembicara sepakat bahwa pembayaran secara virtual dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Membayar secara virtual saat hendak memesan hotel terbukti nyaman, demikian menurut Ryan Pierce, manajer senior divisi perjalanan Salesforce, seperti dilansir gbta.org.

Sejumlah masalah yang kerap muncul ketika membayar secara konvensional, seperti kesulitan otorisasi kartu kredit, pengiriman copy kartu lewat fax yang sering gagal, penyalahgunaan kartu oleh orang lain, atau kerepotan mengajukan reimbursement menjadi cerita masa lalu.

Pierce bahkan menambahkan batar via virtual account dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja yang biasa melakukan penyocokan pemilik kartu dengan tagihan hotel mereka.    

Sementara itu menurut Clive Cornelius dari Visa Business Solutions untuk wilayah Eropa, sistem keamanan dan perlindungan privasi bagi para pengguna kartu virtual telah ditingkatkan dan terjaga baik.

Kartu virtual akan otomatis menerbitkan nomor kartu baru yang berbeda untuk setiap pemesanan baru dengan batas kredit tertentu pada sejumlah merchant yang disetujui. Dengan demikian, peluang untuk terjadi penyalahgunaan kartu menjadi lebih kecil. 

Para panelis mengakui awalnya mereka menghadapi kesulitan terutama saat baru memperkenalkan metode pembayaran virtual. Sesuatu yang biasa terjadi saat kita hendak memulai proses baru.

Salah satu tantangannya, menurut Sally Ferrell dari McDermott International, adalah membuat karyawan di hotel-hotel terbiasa dan memahami proses transaski menggunakan kartu virtual. 

Apalagi petugas front-desk secara berkala berganti orang. Jadi kuncinya, menurut pengalamannya adalah, secara rutin terus berbicara kepada bukan hanya staf di front-desk tetapi juga marketing manager dan petinggi lain di hotel untuk memastikan semua familiar dengan sistem pembayaran secara virtual.

Cornellius menambahkan Visa Business Solution Europe menyediakan satu lembar khusus bagi setiap wisatawan untuk memudahkannya menyampaikan keluhan atau masalah saat di hotel; satu halaman ini menjadi referensi yang bagus.

Meski semua panelis umumnya menyoroti pembayaran via virtual saat memesan hotel, mereka ternyata sudah mulai melihat peluang memanfaatkan teknologi ini untuk transaksi di sektor lain seperti transportasi dan kuliner.

Cornelius mengatakan Visa sebagai salah satu penerbit kartu kredit berencana untuk sepenuhnya meninggalkan metode lama dan mulai memperkenalkan virtual cards yang dapat digunakan para pelancong bukan hanya untuk membayar hotel, tetapi juga membeli makanan, membayar taksi, dan berbagai pengeluaran lain saat bepergian.

Seluruh panelis sepakat bahwa tidak ada solusi yang sederhana, tapi mereka mengapresiasi perkembangan pemanfaatan kartu virtual yang terbukti meningkatkan efisiensi di perusahaan. Menurut mereka inilah saat yang tepat untuk memperbaiki sistem karena pembayaran virtual menjadi sebuah keniscayaan.

 

 

Rin Hindryati