NASIONAL

21 Hotel di Nusa Dua Bali Tampung Delegasi IMF-World Bank Meeting

NUSA DUA, bisniswisata.co.id: Panitia IMF-World Bank Meeting 2018 menunjuk 21 hotel yang tersebar di Nusa Dua hingga Jimbaran untuk tempat menginap delegasi sekitar 18.000 delegasi dari 189 negara. Juga, menyediakan 101 ruangan rapat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) serta 600 ruang kantor. Ratusan kantor ini akan tersebar di Hotel Westin, Bali Nusa Dua Hotel, serta Grand Whiz.

Seluruh kamar di Westin dan Bali Nusa Dua Hotel akan diubah peruntukkannya untuk ruangan kantor. “Semua kamar di Westin, Bali Nusa Dua Hotel, dan Grand Whiz itu kami sulap. Semua perlengkapan di kamar seperti kasur dikeluarkan seluruhnya kecuaali seperti kursi dan meja. Kami mulai set up pada 24 September 2018 untuk dapat digunakan bermacam-macam,” papar Direktur Pemasaran dan Operasional PT Pactoconvex Niagatama Wiwin Kurniawan di Nusa Dua Bali, Rabu (12/09/2018).

Selain itu, sambung dia, Panitia pelaksana teknis IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 menyediakan 435 unit kendaraan mewah yang diperuntukkan bagi delegasi gubernur bank sentral hingga pejabat eksekutif IMF dan Bank Dunia. Juga menyediakan 378 unit mobil jenis Mercedez Benz, 42 unit Toyota Camry, dan 15 unit Toyota.

Jenis Mercedez Benz digunakan gubernur bank sentral, eksekutif IMF dan Bank Dunia menggunakan Camry dan Alphard. Pactoconvex Niagatama sudah terpilih sebagai congress organizer IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 melalui tender di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Kami bekerja sama dengan vendor lokal dan nasional untuk memenuhi kebutuhan kendaraan. Semuanya dari Bali,” jelasnya.

Wiwin mengungkapkan selain kendaraan mewah untuk delegasi penting, pihaknya juga menyediakan 42 unit shuttle bus rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke hotel, 90 unit shuttle bus untuk mengantarkan delegasi dan pihak terkait dari hotel resmi ke lokasi, serta 120 shuttle bus untuk acara dinner host di Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan taksi hingga Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba). Menurutnya, hingga saat ini, persiapan pelaksanaan event tiga tahunan itu sudah mencapai 95%.

Panitia juga sudah merekrut 1.500 orang sukarelawan yang akan membantu kelancaran ajang bergengsi tingkat global ini. Dari jumlah tersebut, 450 orang sukarelawan berasal dari Kemenkeu dan Bank Indonesia (BI) yang melekat dengan delegasi. Adapun sisanya merupakan sukarelawan tenaga lapangan, tambahnya seperti dilansir laman Bisnis.com.

Bali diklaim sangat siap menggelar acara ini karena sudah berpengalaman menjadi tuan rumah bagi berbagai pertemuan besar skala internasional lainnya, seperti Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2013. Satu-satunya kerumitan dalam mempersiapkan ajang ini adalah masifnya skala pekerjaan, banyaknya ruangan dibutuhkan, dan besarnya jumlah delegasi.

Di tempat terpisah, Kementrian Pariwisata (Kemenpar) siap menjual 63 paket wisata untuk menyambut perhelatan IMF-WB Annual Meetings 2018 yang akan berlangung pada 12-14 Oktober 2018. Perhelatan event tahunan dunia ini menjadi momentum penting dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.

Selain didatangi sekitar 18.000 delegasi, potensi pendapatan dari para delegasi juga sangat besar. “Mengacu data Bappenas, kemampuan spending delegasi IMF-WB Annual Meetings diperkirakan mencapai Rp 943,5 miliar dimana 95,2% merupakan wisman,” papar Menpar Arief Yahya di Jakarta, kemarin.

Kemenpar menggandeng ASITA dan stakeholders untuk menyiapkan 63 paket wisata unggulan di tujuh destinasi yaitu Bali, Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Danau Toba, Tana Toraja, dan Komodo-Flores & Sumba. “Berbagai persiapan juga telah dilakukan dalam menyambut IMF-WB Annual Meetings 2018 ini, salah satunya perbaikan infrastruktur,” lontarnya.

Bandara I Gusti Ngurah Rai kini sedang diperluas apronnya dan diperkirakan rampung pada September 2018 ini. Bandara Banyuwangi juga diperbesar sebagai penyangga dari Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali. “Potensi ini memang harus dioptimalkan dengan pembukaan akses udara yang memadai. Sebab, Bali menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meetings 2018,” ujarnya.

Sebanyak 63 paket wisata itu akan dijual secara online dan offline. Untuk online, paket wisata tersebut telah ditayangkan dalam landing page website resmi Kemenpar yaitu www.indonesia.travel.

Selain itu, Paket wisata juga akan dijual secara offline yaitu melalui counter khusus Kementerian Pariwisata bersama ASITA, juga melalui counter penjualan paket wisata di 21 officials hotels selama tanggal 08-14 Oktober 2018 di antaranya Hotel Sofitel, Grand Hyatt, Intercontinental, Mulia Hotel, dan lainnya. (EP)

Endy Poerwanto